Pemprov DKI Kaji Opsi Lockdown Akhir Pekan, Bakal Efektif Tekan COVID-19?
Nasional

Pemprov DKI Jakarta dikabarkan tengah mengkaji opsi lockdown setiap akhir pekan demi menekan kasus COVID-19 di ibu kota. Apakah langkah tersebut akan berhasil?

WowKeren - Pemprov DKI Jakarta dikabarkan tengah mengkaji opsi lockdown setiap akhir pekan. Langkah tersebut dipertimbangkan menyusul tidak efektifnya pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang kini sudah memasuki jilid kedua.

Menanggapi kabar tersebut, epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menilai, opsi lockdownakhir pekan di Jakarta akan cukup efektif untuk memperlambat penularan virus corona (COVID-19). Namun, lockdown akhir pekan itu harus tetap dibarengi dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) saat hari kerja.

"Jadi ada dua intervensi. Lockdown di akhir pekan bisa menambah efektifitas PSBB," kata Tri dilansir Kompas, Rabu (3/2). Ia menyarankan agar lockdown akhir pekan tak menghapus PSBB yang selama ini sudah diterapkan.

Sebab, jika hanya mengandalkan lockdown akhir pekan saja, maka itu tak akan efektif menekan penularan. "Karena lockdown akhir pekan itu tidak melewati masa inkubasi 7-14 hari. Kalau cuma lockdown dua hari tidak ada artinya," terangnya.


Tri juga menyarankan agar PSBB benar-benar bisa ditegakkan sehingga tak hanya menjadi aturan di atas kertas. Menurutnya, kebijakan pemerintah saat ini hanya sekadar regulasi tertulis.

Pemerintah pusat hanya ingin terkesan telah membuat kebijakan pengetatan untuk mencegah penularan COVID-19. "Padahal kenyataannya regulasi itu tidak berjalan. Mobilitas warga di jalan-jalan masih tinggi setiap hari," ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan pembatasan kegiatan perkantoran di mana 75 persen pegawai bekerja dari rumah. Namun mobilitas pegawai kantoran di Jabodetabek masih tinggi. "Kasus penularan justru semakin tidak terkendali," ungkapnya.

Sebelumnya, opsi lockdown akhir pekan tersebut telah disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. "Tentu DKI Jakarta akan melakukan kajian analisa, nanti Pak Gubernur juga memimpin rapat-rapat internal apakah usulan dari DPR RI (untuk lockdown) dimungkinkan," ujarnya, Rabu (3/2).

Opsi tersebut berkaca dari kegiatan masyarakat Ibu Kota yang banyak beraktivitas di luar rumah pada masa-masa tersebut. Seperti misalnya bepergian ke pusat perbelanjaan, tempat rekreasi, sampai berkunjung ke saudara di luar kota.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait