Bikin Heboh, Putri Dubai Kirim Video Dirinya Disekap di Sebuah Vila
wikimedia.org
Dunia

Putri penguasa Dubai Sheikha Latifa mengirimkan pesan rahasia dalam video ke teman-temannya berisi tuduhan bahwa ayahnya menyekapnya. Pesan tersebut merupakan yang terakhir kali diterima teman-temannya.

WowKeren - Putri penguasa Dubai Sheikha Latifa baru-baru ini menuai perhatian publik usai video rahasia yang menunjukkan bahwa dirinya disekap di vila terungkap publik. Video rahasia tersebut rupanya dikirim ke teman-temannya untuk meminta pertolongan. Adapun orang yang menyekapnya adalah ayahnya sendiri.

Dalam video yang telah diberikan kepada BBC Panorama, Putri Latifa Al Maktoum mengatakan para tentara membiusnya saat ia mencoba lari dengan kapal dan membawanya secara paksa kembali ke penyekapan. Sejak itu pesan rahasianya terhenti.

Rekan-rekannya mendesak PBB untuk campur tangan. Namun, Dubai dan Uni Emirat Arab telah mengatakan jika sang putri aman bersama dengan keluarganya.

Teman-teman dekat Latifa, Tiina Jauhiainen, sepupu Marcus Essabri dan pegiat David Haigh, yang membentuk gerakan Free Latifa, atau Bebaskan Latifa mengaku bahwa memberikan video pesan rahasia ini merupakan keputusan yang sulit. Pasalnya, keselamatan Latifa yang bakal menjadi taruhannya.

Perlu diketahui, ayah Laifa, Syekh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, adalah salah seorang kepala negara yang paling kaya di dunia, penguasa Dubai dan wakil presiden Uni Emirat Arab. Namun, ia kerap menghadapi kritikan berat terkait perlakuan terhadap Putri Latifa dan ibu tirinya, Putri Haya Bint Al Hussain, yang lari ke London pada 2019 dengan dua anaknya.


Sejak berusia 16 tahun, Latifa sempat mencoba melarikan diri setelah mengontak pengusaha Prancis Herve Jaubert pada 2011, dengan menyusun rencana pelarian. Ia dibantu oleh Jauhiainen, yang sebelumnya adalah instruktur capoeira, seni bela diri Brasil.

Pada 24 Februari 2018, Latifa dan Jauhiainen dengan kapal karet dan jet ski berupaya menuju ke perairan internasional, tempat Jaubert menunggu dengan kapal pesiar berbendera Amerika Serikat. Namun delapan hari kemudian, di lepas pantai India, kapal itu diserbu tentara.

Jauhiainen mengatakan mereka menggunakan granat asap agar dia dan Latifa keluar dari tempat persembunyian di kamar mandi di dek bawah dan mereka ditodong dengan senjata. Latifa dibawa ke Dubai dan tak terdengar lagi nasibnya sejak itu sampai sekarang.

Jauhiainen dan awak kapal dibebaskan setelah dua minggu ditahan di Dubai. Pemerintah India tak pernah berkomentar apa peran mereka dalam insiden itu.

Sebelum percobaan melarikan diri yang dilakukan pada 2018, Latifa sempat merekam video lain yang diunggah di YouTube. "Bila Anda menonton video ini, bukan kabar baik, mungkin saya meninggal atau saya berada dalam kondisi yang sangat sangat sangat buruk," katanya.

Video inilah yang memicu keprihatinan banyak pihak yang kemudian menyerukan agar ia dibebaskan. Uni Emirat Arab menghadapi tekanan besar untuk bertanggung jawab terhadap Latifa dan pertemuan dengan Robinson diselenggarakan setelah itu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait