Virus corona yang merebak di Indonesia rupanya membuat Afgan sempat mengalami kecemasan berlebihan. Terserang anxiety attack, ia mengungkap cara yang dilakukan hingga akhirnya mampu bangkit.
- Ruth Meliana
- Rabu, 17 Februari 2021 - 16:20 WIB
WowKeren - Biasa disibukkan dengan konser, jadwal manggung Afgan di tahun 2020 langsung berubah drastis. Pandemi virus corona yang merebak membuat aktivitasnya sebagai penyanyi ternama Indonesia menjadi ikut terhambat.
Virus corona yang mulai merebak di Indonesia pada bulan Maret 2020 membuat Afgan mengalami kecemasan berlebihan atau anxiety attack. Kondisi ini cukup menganggu kehidupan pribadinya, mengingat ia juga tidak memiliki riwayat anxiety attack.
"Gue memang ada history anxiety attack (kecemasan)," ujar Afgan saat berbincang dengan Putri Tanjung dalam kanal YouTube CXO Media, Selasa (16/2). "Jadi tahun lalu terasa banget sih, anxiety attack, apalagi gue orangnya mobile gitu."
Pelantun lagu "Terima Kasih Cinta" ini bahkan sampai masuk dalam lubang depresi karena terkurung di rumah selama pandemi. Demi mengatasi masalah kesehatan mental yang dialaminya, Afgan memutuskan untuk menjalani sesi terapi.
Terapi yang dilakukan Afgan ini terdiri dari dua cara, yakni terapi internal dan eksternal. Menurutnya, kedua proses terapinya berjalan dengan lancar sehingga ia akhirnya mampu menstabilkan emosinya dan tahu apa kegiatan yang dilakukannya jika hatinya mulai tak enak. Terapi internal yang dilakukannya adalah dengan menjalani mediasi.
"Awal awal susah (meditasi). Tapi lama-lama ya enak sih meditation," cerita Afgan. "Bentar ajalah 5 menit 7 menit paling lama, tentu itu ngebantu banget sih, terus nonton konten-konten yang uplifting, kalau gue gitu, self helped gitu, lebih kayak gitu sih."
Sementara itu, terapi eksternal yang dilakukannya untuk mengatasi kecemasan berlebihan adalah dengan memelihara anjing. Ia memelihara seekor anjing lucu yang dinamai Coco. Selama pandemi, Coco menjadi teman dan penghibur Afgan saat harus terjebak di rumah.
"Pada saat itu gue bosen banget karena gue baru pindah sendiri, terus ketemulah si Coco ini. Kok ulang tahunnya sama. Terus, I felt like connection right away gitu," ungkap pria berusia 31 tahun ini. "Gue enggak nyesal sih. It's help me go throught the last year."
(wk/lian)
