Ini Penyebab ‘Mematikan’ Jatim Catat Hampir 9 Ribu Kasus Kematian Corona
https://radarcovid19.jatimprov.go.id/
Nasional

Kasus kematian akibat virus corona di Jawa Timur telah mencapai 9 ribu orang. Satgas COVID-19 lantas menjelaskan penyebab ‘mematikan’ tingginya angka kematian itu.

WowKeren - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyoroti tingginya angka kematian akibat virus corona di Jawa Timur. Hingga Selasa (23/2), Jatim telah mencatat 8.958 kasus kematian akibat COVID-19.

Ketua Satgas Kuratif COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi menjelaskan pasien virus corona yang meninggal didominasi oleh lansia dan yang memiliki penyakit penyerta. Hal ini diketahui berdasarkan data yang telah dikumpulkan Satgas COVID-19 Jatim.

”PR kita memang kematian. Kematian ini kita pelajari, dihitung, itu perlu dikaji lebih detail,” ujar Joni Wahyuhadi di Kantor Gubernur Jatim, Selasa (23/2). “Karena sebagian besar kematian itu adalah terjadi pada orang-orang lansia, premorbid.”

Kondisi itu masih diperparah dengan keterlambatan pasien untuk masuk rumah sakit. Banyaknya kasus pasien COVID-19 yang terlambat dibawa ke rumah sakit sangat berdampak fatal karena berujung pada kematian.


”Apa kematian ini terjadi di rumah sakit apa di masyarakat. Tapi yang jelas contoh di RSU dr Soetomo kematian ICU-nya 48 persen,” jelas Joni. “Itu kecil, karena di dunia pun 70-80 persen. Kita terus bebenah, yang paling banyak itu kasus keterlambatan datang di RS. Jadi kematian di UGD tinggi.”

Situasi ini membuat Satgas COVID-19 Jatim akan mulai berbenah. Joni menyebut pihaknya siap belajar dari daerah atau provinsi lain demi menekan angka kematian akibat virus corona.

”Kalau memang betul bahwa kita tinggi, kita siap belajar ke tempat lain,” tegas Joni. “Rasa-rasanya RS kita tidak tertinggal amat kalau diskusi dengan tempat lain.”

Terakhir, Joni juga menyatakan optimismenya terhadap kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Mikro. Ia percaya PPKM Mikro yang juga diterapkan di Jatim dapat mengendalikan penyebaran virus corona melalui isolasi mandiri sedini mungkin.

”Inilah gunanya PPKM Mikro, surveilans kesehatan terus dilakukan,” tandas Joni. “Jadi kalau ada yang sakit segera diisolasi, dikontak rumah sakit. Kasus kematian ini sudah mulai turun, meski overall Jatim di atas 7 persen.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait