Cermati! Satgas Ingatkan Tak Semua Lansia Bisa Terima Vaksin COVID-19, Ini Penjelasannya
pixy.org
Nasional

Satgas COVID-19 mengingatkan tidak semua lansia bisa menerima vaksin karena alasan-alasan seperti berikut. Di sisi lain, vaksinasi untuk lansia berfungsi demi menekan angka kematian COVID-19.

WowKeren - Lansia menjadi salah satu prioritas penerima vaksin COVID-19 tahap II. Namun ternyata tidak semua lansia bisa menerima vaksin ini meski telah diklaim aman, seperti yang dijelaskan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.

Lantas kelompok lansia seperti apakah yang tidak boleh menerima vaksin? Dijelaskan Wiku, rupanya kategori ini berkaitan dengan kelompok lansia yang memiliki penyakit tertentu alias komorbid.

"Ada beberapa kelompok lansia yang tidak dapat menerima vaksin COVID-19, utamanya mereka yang memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit ini," terang Wiku dalam konferensi pers daringnya, Selasa (23/2). "Yaitu hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis, serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri sendi, stroke dan penyakit ginjal."

Karena itulah, Wiku mendorong keluarga lansia calon penerima vaksin untuk memerhatikan riwayat penyakit yang bersangkutan. "Apabila tidak yakin dapat memeriksakan diri ke dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk menerima vaksin," kata Wiku.


Perihal vaksinasi terhadap lansia ini, dijelaskan Wiku, merupakan upaya untuk menekan angka kematian COVID-19 di Indonesia. Meskipun tingkat penularan COVID-19 di kalangan lansia "hanya" 10,7 persen total kasus terkonfirmasi, kematian akibat infeksi virus ini di kalangan lansia mencapai 43 persen.

Hal ini tak lepas dari fungsi kekebalan tubuh pada lansia yang sudah menurun. Belum lagi infeksi virus Corona pada lansia kebanyakan diperparah oleh penyakit penyerta alias komorbid.

"Mengingat rentannya resiko keparahan COVID-19 pada populasi lansia maka pemerintah juga memprioritaskan vaksinasi kepada lansia sesegera mungkin," ujar Wiku. Dan seperti tenaga kesehatan, vaksinasi untuk lansia juga dilakukan sebanyak 2 kali alias double doses, dengan rentang waktu antar penyuntikan sebanyak 28 hari.

Seperti penerima vaksin Sinovac lain, lansia peserta program ini juga diminta mengisi sejumlah pertanyaan skrining sebelum menerima suntikan. Namun khusus untuk lansia, seperti dituturkan Jubir Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, akan ditambah dengan 5 pertanyaan lain seperti dijelaskan di sini.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait