Ditagih Para Ahli Soal Kajian Ilmiah, Ini Kata Penemu GeNose
Instagram/dishubdkijakarta
Nasional

Pembuat GeNose dari Fakultas MIPA, Universitas Gajah Mada (UGM) Kuwat Triyana buka suara publikasi kajian ilmiah GeNose yang digunakan untuk tes COVID-19 yang digunakan di fasilitas umum.

WowKeren - Ahli epidemiologi telah menagih hasil publikasi ilmiah GeNose yang kini diperluas penggunaannya tak hanya di stasiun, tapi juga di bandara dan pelabuhan. Hal ini diungkap Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI),Pandu Riono, menanggapi kebijakan Kementerian Perhubungan yang menyiapkan penerapan GeNose pada transportasi laut dan udara selain di stasiun.

"Belum ada (kajian ilmiah lanjutan). Apakah timnya Pak Kuwat melakukan tersebut?" ujar Pandu ketika ditanya terkait hasil evaluasi GeNose di stasiun, Rabu (24/2). "Beliau janji mau melakukan tapi tidak dilakukan."

Menjawab ini, Pembuat GeNose dari Fakultas MIPA, Universitas Gajah Mada (UGM) Kuwat Triyana menyebut publikasi kajian ilmiah GeNose yang digunakan untuk tes COVID-19 masih berjalan. "Ditunggu saja, kita belum istirahat," ujarnya dalam pesan teks, Rabu (24/2).

Namun, ia belum menjawab lebih lanjut ketika ditanya perkiraan kapan publikasi keluar. Terkait hasil studi efektivitas GeNose yang dipakai oleh penumpang kereta api, Kuwat menyebut tak memegang data tersebut dan harus dikonfirmasi kepada PT KAI.


Sebelumnya, Pandu mengingatkan soal publikasi kajian ilmiah GeNose agar penggunaan alat itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. "Beliau banyak janji sebelum dipakai secara luas, agar bisa dipertanggungjawabkan aspek keilmuan dan kemanfaatannya," katanya.

Lebih lanjut menurut Pandu, sebelumnya GeNose sudah sempat dipublikasikan secara terbatas sebagai bahan evaluasi Kementerian Kesehatan untuk izin penggunaan GeNose di stasiun. Namun, menurutnya banyak hal yang harus diperbaiki dalam laporan tersebut.

"Tidak jelas, laporan final uji yang lalu banyak salah. Belum diperbaiki," tuturnya lagi. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai koreksi yang harus dilakukan pada laporan itu, menurut Pandu GeNose masih harus melanjutkan uji validasi.

Karena minimnya publikasi ilmiah ini, Pandu mengkritik kebijakan GeNose yang digunakan di stasiun, bandara, dan pelabuhan diterapkan atas dasar motif ekonomi. "Ya kalau dipakai juga gak ada manfaatnya untuk pencegahan penularan, dan itu bukan niatnya pemerintah tapi meningkatkan penggunaan moda transportasi udara, hanya motif ekonomi," tandasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru