Nunung menceritakan kisah sedih detik-detik sebelum ayahnya meninggal dunia. Sebelum meninggal, sang ayah rupanya sudah memberikan pertanda ini kepada Nunung jika akan pergi.
- Ruth Meliana
- Kamis, 25 Februari 2021 - 18:17 WIB
WowKeren - Kesuksesan Nunung sebagai seorang komedian Tanah Air tidak didapat dengan mudah. Ia bahkan harus menjadi tulang punggung sejak kecil bagi keluarganya setelah ayahnya meninggal dunia.
Jarang bercerita mengenai almarhum sang ayah, Nunung buka-bukaan mengenai kisah sedih kepergian ayahnya. Anggota lawak “Srimulat” ini mengenang ayahnya sempat memberinya pertanda jika akan pergi sebelum menghembuskan napas yang terakhir.
Ayah Nunung meminta kepada putrinya itu untuk dibelikan sebuah handuk bertulisan “Good Morning”. Tak hanya itu, ia juga meminta dibelikan parfum dan memberikan pesan terakhir kepada Nunung untuk memangku saudara-saudaranya.
”Waktu bapak sakit keras di rumah sakit itu kan aku gak bisa berbuat apa-apa,” kenang Nunung di akun YouTube Sule Channel, Kamis (25/2). “Karena memang aku masih nyanyi keliling-keliling gitu. Terus besok pagi bapak mau gak ada itu bapak manggil aku.”
”Dia bilang ‘Nduk, aku beliin handuk yang ada tulisan Good Morning’. Terus minta parfum kayak yang buat mandi gitu,” sambungnya. “Terus dia bilang gini, ‘Nduk, kamu nanti, saudara-saudara kamu nanti, tolong kamu pangku’. Terus aku cuma bilang ‘Iya pak’.”
Tak disangka, permintaan itu menjadi pertanda. Keesokan harinya, ayah Nunung meninggal dunia di pagi hari yang seolah sudah diberitahunya kepada Nunung melalui handuk itu.
”Ternyata jam 7 pagi bapakku gak ada,” ungkap Nunung. “Good morning, selamat pagi,” sahut Sule kaget.
Nunung lantas memikirkan pesan almarhum ayahnya yang meminta dirinya untuk memangku keenam saudaranya. Sempat tidak mengerti, ia akhirnya menyimpulkan jika ayahnya ingin dirinya bertanggung jawab dan menjaga saudara-saudaranya.
”Yang penting pokokknya aku selama bapakku gak ada, aku harus bertanggung jawab. Aku harus bekerja,” tegas Nunung. “Jadi ini aku gantiin posisi bapak aku meskipun waktu itu bapakku masih ada aku juga sudah kerja gitu. Tapi ini kan aku lebih bertanggung jawab. Jadi aku maunya adek-adekku, kakak-kakakku kamu sekolah semua. Pokoknya kamu harus sekolah semua.”
(wk/lian)
