Geger RI Siap Impor 1 Juta Ton Beras Jelang Panen Raya, Dirut Bulog Bongkar Penyebab Utama
bulog.co.id
Nasional

Indonesia dikabarkan siap mengimpor 1 juta ton beras di tengah klaim Kementerian Pertanian soal produksi yang bisa surplus alias berlebih hingga akhir Mei mendatang.

WowKeren - Pemerintah tengah menjadi sorotan karena disebut-sebut sedang mengkaji opsi impor beras. Tak main-main, jumlah beras yang hendak diimpor bisa mencapai 1 juta ton dengan dalih demi menjaga stok nasional yang dikenal sebagai iron stock.

Menanggapi kisruh tersebut, Direktur Utama Perusahaan Umum Bulog, Budi Waseso menegaskan bukan pihaknya yang mengusulkan impor beras. Bahkan ia menilai impor beras bakal membebani bulog ke depannya.

Lebih lanjut, Buwas menyebut kebijakan impor ini tak pernah dibahas sebelumnya dan tiba-tiba muncul pasca Bulog diberi arahan oleh 2 menteri Presiden Joko Widodo, yakni Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. "Kebijakan Pak Menko dan Pak Mendag, kami akhirnya dikasih penugasan tiba-tiba untuk melaksanakan impor," ujar Buwas, dikutip dari Kompas TV, Rabu (17/3).

Rencana impor 1 juta ton beras ini, menurut Buwas, tak hanya membebani Bulog karena bertanggung jawab atas penyimpanannya tetapi juga bisa berbenturan dengan produksi dalam negeri. Sebab sedianya masa panen raya pertama akan berlangsung pada Maret sampai April 2021, yang tentu saja harganya bisa tertekan drastis jika pemerintah mengimpor beras sampai 1 juta ton.


"Ini ada panen, berarti ada benturan produksi dalam negeri dengan impor," tutur Buwas. "Ini baru diumumkan saja sekarang dampaknya di lapangan harga di petani sudah drop."

Buwas menegaskan bahwa pihaknya selalu siap membeli sebanyak apapun. "Asalkan hilirnya dipakai," tegasnya, dikutip dari Antara. Sebab saat ini rupanya Bulog masih menyimpan sejumlah besar stok beras sisa impor tahun lalu yang kualitasnya juga kian mengkhawatirkan karena terlalu lama menumpuk di gudang.

Di sisi lain, konflik pendapat juga terjadi di kalangan kementerian. Mendag Lutfi menegaskan bahwa impor beras ini tidak akan menghancurkan harga gabah di petani dan malah bisa menstabilkannya.

"(Impor) ini bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," beber Lutfi dalam jumpa persnya, Senin (15/3).

Sedangkan menurut Kementerian Pertanian, produksi beras nasional besar kemungkinan akan surplus alias berlebih sampai akhir Mei 2021. Surplusnya pun mencapai 12,56 juta ton karena saat ini petani memasuki masa panen raya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru