Tiongkok Boikot Nike Hingga H&M Buntut Tuduhan Kapas Xinjiang Hasil Kerja Paksa Etnis Uighur
Reuters/Florence Lo
Dunia

Tiongkok memboikot sejumlah brand global seperti Nike, Adidas dan H&M imbas pernyataan mereka terkait kerja paksa warga Uighur yang diduga terjadi di pabrik kapas di Provinsi Xinjiang.

WowKeren - Perusahaan retail besar dunia, Nike dan H&M menghadapi ancaman pemboikotan di Tiongkok. Aksi boikot ini merupakan imbas dari pernyataan mereka terkait kerja paksa warga Uighur yang diduga terjadi di pabrik kapas di Provinsi Xinjiang.

Dalam pernyataan, manajemen H&M mengungkapkan bahwa perusahaan selalu menggunakan standar yang tinggi dan transparansi dalam rantai pasok globalnya. Saat ini, perusahaan tengah bekerja sama dengan lebih dari 350 produsen.

"Ini tidak mewakili posisi politik apapun. Grup H&M selalu menghormati konsumen Tiongkok," ungkap manajemen H&M. "Kami berkomitmen untuk investasi dan pembangunan jangka panjang di Tiongkok."

Serupa manajemen Nike juga mengungkap keprihatinan atas isu kerja paksa di Xinjiang. "Nike tidak mengambil produk dari (Xinjiang) dan kami telah mengonfirmasi dengan pemasok kontrak kami bahwa mereka tidak menggunakan tekstil atau benang pintal dari wilayah tersebut," tulis Nike dalam pernyataannya.


Kini, H&M, Nike, Adidas dan sejumlah produk lainnya telah menjadi 'bulan-bulanan' masyarakat Tiongkok di media sosial Weibo dalam beberapa waktu terakhir. "Pakaian H&M adalah pakaian usang. Mereka tidak pantas mendapatkan kapas Xinjiang," tulis salah satu komentar dari netizen di Weibo, dikutip dari CNN, Jumat (26/3).

Aksi boikot ini tentunya membuat, produk-produk ternama tersebut dihapus dari sejumlah marketplace di Negeri Tirai Bambu seperti Alibaba dan JD.com. Tak hanya itu, sejumlah artis dan aktor ternama Tiongkok mulai dari Wang Yi Bo, Huang Xuan hingga aktris Dilraba Dilmurat memutuskan kontrak mereka dengan brand-brand tersebut.

Sebelumnya diketahui, komentar soal kerja paksa terhadap muslim Uighur sebenarnya bukan cuma datang dari perusahaan ritel negara barat, tapi juga pemerintahan mereka. Bahkan, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa sempat memberi sanksi kepada Tiongkok atas kabar kerja paksa itu.

Pemerintah AS misalnya, sudah pernah mengumumkan pemblokiran atas impor kapas dari Xinjiang karena khawatir dengan isu kerja paksa tersebut.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait