Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Satgas Sebut 14 Persen Anak Sekolah Sumbang Kasus COVID-19 RI
Unsplash/Husniati Salma
Nasional

Satgas Penanganan COVID-19 mencatat jika kasus infeksi virus corona pada anak di usia sekolah sejauh ini menyumbang 14 persen dari keseluruhan total kasus COVID-19 di Tanah Air.

WowKeren - Sekolah tatap muka akan segera diberlakukan di RI pada bulan Juli mendatang. Dalam pelaksanaannya, sekolah tatap muka tersebut akan digelar secara terbatas dengan membatasi kapasitas hingga 50 persen.

Namun, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat jika kasus infeksi virus corona pada anak di usia sekolah sejauh ini menyumbang 14 persen dari keseluruhan total kasus COVID-19 di Tanah Air. Rentang usia yang paling banyak yakni anak pendidikan sekolah dasar (SD) dengan 49.962 kasus ditemukan.

Meski begitu, Satgas COVID-19 tidak merinci wilayah mana saja yang paling banyak menyumbangkan kasus COVID-19 pada anak usia sekolah. "Totalnya sekitar 14 persen dari seluruh kasus di Indonesia. Jadi perlu menjadi perhatian kita semua, kita harus tetap menjaga mereka tetap sehat dan bisa produktif untuk belajar," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, Selasa (30/3).

Lebih lanjut, Wiku merinci sebaran data tersebut adalah 23.934 kasus dari anak berusia 0-2 tahun atau PAUD, kemudian 25.219 anak berusia 3-6 tahun atau setara anak pendidikan TK. Kemudian kasus paling banyak ditemukan pada anak usia 7-12 tahun atau murid SD dengan 49.962 kasus.


Selanjutnya, 36.634 kasus COVID-19 dijumpai pada anak berusia 13-15 tahun atau murid SMP, dan 45.888 kasus COVID-19 pada anak berusia 16-18 tahun atau setara murid SMA. Temuan kasus COVID-19 pada anak itu juga ditemukan case fatality rate (CFR) atau kasus kematian meski tidak banyak.

Dari temuan tersebut, menunjukkan jika anak usia sekolah memiliki imunitas yang baik dalam melawan virus, serta belum memiliki penyakit penyerta alias komorbid. Kelompok anak usia PAUD menjadi kelompok dengan jumlah kematian anak usia sekolah terbanyak selama kurang 13 bulan pandemi virus corona menjangkit tanah air.

Tercatat 204 kematian berasal dari anak setara PAUD, 53 kematian dari anak setara TK. Kemudian 82 kasus kematian terjadi pada murid SD, 46 kasus kematian ditemukan dari murid SMP, dan 82 kasus kematian akibat covid-19 dijumpai pada murid SMA.

"Bahwa anak-anak relatif terlindungi dari fatalitas," pungkasnya. "Kalau kita lihat dari kematian, kita lihat bahwa kondisi fluktuatif dan korban memang ada di anak-anak usia sekolah."

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih telah mengungkapkan angka kematian anak yang terpapar virus corona di Indonesia menduduki peringkat tertinggi di Asia tenggara atau ASEAN. Daeng menyebutkan bahwa angka kematian anak akibat COVID-19 di Indonesia sebesar 1,7 persen. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan Tiongkok dan Amerika Serikat yang memiliki presentase 0,1 persen.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait