Kadinkes Gorontalo Utara Tolak Vaksin Corona AstraZeneca Karena Ini
Unsplash/Hakan Nural
Nasional

Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, menyebut pihaknya selama ini konsisten menggunakan vaksin virus corona (COVID-19) buatan perusahaan Tiongkok, Sinovac.

WowKeren - Program vaksinasi virus corona (COVID-19) terus digalakkan oleh pemerintah untuk mencapai kekebalan berkelompok alias herd immunity. Salah satu vaksin corona yang digunakan pemerintah saat ini adalah vaksin buatan perusahaan farmasi Inggris-Swedia, AstraZeneca.

Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, menolak penggunaan vaksin AstraZeneca di daerahnya. Penolakan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya temuan dugaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi alias KIPI dari vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara.

"Sejauh ini, kita konsisten menggunakan vaksin Sinovac," ungkap Rizal dilansir Antara pada Selasa (30/3). "Dan tegas secara pribadi saya menolak AstraZeneca."

Vaksin Sinovac sendiri merupakan vaksin COVID-19 buatan perusahaan Tiongkok yang dianggap aman dan halal. Rizal berharap tak ada pendapat atau pandangan menyimpang soal maksud penolakan vaksin AstraZeneca ini.


Pemerintah daerah setempat disebut sangat mendukung pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Menurut data Dinkes setempat, total penggunaan vaksin Sinovac di wilayah tersebut telah mencapai 4.210 dosis.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim bahwa temuan dugaan KIPI dari vaksin AstraZeneca sejauh ini hanya terjadi di Sulawesi Utara, tepatnya di Kota Manado dan Kota Bitung. Sejumlah orang dilaporkan mengalami demam dan menggigil usai menerima vaksin tersebut.

Adapun lima provinsi lain yang juga menerima jatah vaksin AstraZeneca tidak melaporkan adanya KIPI seperti di Sulut. Kelima provinsi tersebut adalah Bali, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Kepulauan Riau.

"Iya, baru Sulawesi Utara," ungkap Juru Bicara Vaksinasi dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, Senin (29/3). "Jawa Timur dan Bali yang paling banyak kita berikan vaksin AstraZeneca, tapi tidak ada laporan kejadian seperti di Sulawesi Utara."

Oleh sebab itu, kelima provinsi tersebut tetap melanjutkan program vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca untuk warga lansia dan petugas pelayanan publik. "Sehingga yang lain tetap jalan," kata Nadia.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru