Mendikbud Nadiem Tak Izinkan Daerah Yang Sedang PPKM Laksanakan Sekolah Tatap Muka
Instagram/nadiemmakarim
Nasional

Selama pandemi COVID-19, kegiatan belajar dilaksanakan secara daring. Tetapi hal ini dinilai kurang efektif dan memberikan dampak negatif, maka dari itu Mendikbud Nadiem akan segera memulai sekolah tatap muka.

WowKeren - Sebelumnya, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah menyampaikan sekolah tatap muka secara terbatas akan dilaksanakan pada Juli 2021. Hal ini disesuaikan dengan jadwal vaksinasi guru dan tenaga pendidik.

Meski begitu, Nadiem tetap mengedepankan protokol kesehatan. Nadiem minta setiap sekolah yang nanti akan melaksanakan sekolah tatap muka, untuk tetap menjaga jarak, serta setiap kelas dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas biasanya.

Selain itu, Nadiem juga memberikan pengecualian kewajiban dalam melaksanakan sekolah tatap muka. Nadiem menganjurkan sekolah yang berada di daerah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), untuk tidak mengikuti pembelajaran tatap muka.

"Kalau daerah di situ melakukan PPKM atau pembatasan dalam skala mikro, itu juga diperbolehkan pembelajaran tatap mukanya diberhentikan sementara," ungkap Nadiem dalam acara "Pengumuman Surat Keputusan" bersama dengan sejumlah menteri tentang "Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-19", Selasa (30/3).


Meski demikian, Nadiem juga mengungkapkan jika sewaktu dilangsungkan pembelajaran tatap muka ditemukan ada kasus positif COVID-19, maka sekolah tersebut ditutup sementara. Untuk hal ini, Nadiem minta keterlibatan dari pemerintah dan keamanan daerah setempat turut serta dalam pengawasan pembelajaran tatap muka.

"Nah, pemerintah pusat, daerah dan Kanwil Kemenag wajib melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan," tambah Nadiem. "Dan kalau berdasarkan hasil pengawasan terdapat kasus konfirmasi positif COVID-19, pemerintah pusat atau daerah, Kanwil atau kantor Kemenag dan kepala satuan pendidikan wajib melakukan penanganan kasus dan dapat memperhatikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah tersebut."

Sementara itu, untuk orangtua diberikan kebebasan dalam memilih menyekolahkan anaknya secara langsung atau tidak. Nadiem minta pihak sekolah untuk memberikan pilihan bagi orangtua yang merasa ragu untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka. "Dan tentunya orangtua dapat memutuskan anaknya kalau mereka tidak nyaman, mereka boleh memutuskan anaknya masih Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ataupun kembali ke kelas," imbuhnya.

Keputusan Nadiem untuk melaksanakan sekolah tatap muka dikarenakan adanya dampak negatif dari pelaksanaan PJJ. Mantan Bos Gojek Indonesia itu mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan sekolah yang tak kunjung menggelar pembelajaran secara tatap muka.

"Kita melihat tren-tren yang sangat mengkhawatirkan, tren anak-anak putus sekolah, kita melihat penurunan capaian pembelajaran, apalagi di daerah-daerah di mana akses dan kualitas itu tidak tercapai," tandas Nadiem. "Jadinya, kesenjangan ekonomi menjadi lebih besar ya."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait