Ahli Psikologi Forensik Ungkap Motif Tak Terduga ZA Nekat Serang Mabes Polri
Nasional

Ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel ikut buka suara soal aksi penyerangan Mabes Polri yang dilakukan seorang terduga teroris lone wolf berinisial ZA (25).

WowKeren - Penyerangan Mabes Polri oleh seorang terduga teroris berinisial ZA (25) pada Rabu (31/3) petang terus menjadi bahasan panas. Beberapa fakta penyerangan ini memang mengejutkan publik, termasuk soal pelaku yang merupakan lone wolf wanita yang hanya bermodalkan sepucuk senjata menyerang Mabes Polri.

Banyak komentar bermunculan menyusul peristiwa ini. Salah satunya dari ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel yang mengungkap motif tak terduga di balik aksi "nekat" ZA.

Dalam pernyataannya, Reza meyakini ZA bukan sekadar bermodal nekat dan sudah mengalkulasikan penyerangan tersebut. "Ini bukan hanya serangan terencana terhadap polisi," ujar Reza kepada Tempo, Kamis (1/4).

"(Ini) bukan sebatas ingin memviktimisasi polisi. Pelaku pasti bisa membayangkan risiko yang akan dia hadapi saat menyerang di pusat jantung lembaga kepolisian," sambung Reza.


Reza pun tegas meyakini bahwa ZA memang merancang aksi terencana bunuh diri. Pasalnya Reza meyakini ZA sudah tahu betul risiko tak akan kembali dengan selamat jika nekat menyerang jantung markas kepolisian.

Konsekuensi semacam itu, tutur Reza, pasti sudah diperkirakan dengan baik oleh ZA. "Jadi, serangan tersebut sekaligus merupakan aksi terencana untuk bunuh diri atau suicide by cops," kata Reza.

Penyerangan oleh terduga teroris ini menggegerkan Indonesia lantaran terjadi tak sampai sepekan sejak pasangan suami istri muda meledakkan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan. Seperti penyerangan Mabes Polri, ledakan Gereja Katedral Makassar juga tercatat hanya menewaskan sang pelaku yang sejauh ini diidentifikasi sebagai terduga teroris.

Perihal penyerangan Mabes Polri, berdasarkan video CCTV yang beredar, terlihat terduga teroris datang ke Mabes Polri tanpa terlihat mencurigakan. Berbekal senjata gas yang sudah dimodifikasi, ZA mendatangi pos polisi dan menembaki petugas di dalamnya.

Tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan ZA pun dilakukan aparat. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo hanya menyatakan ZA sebagai lone wolf berideologi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), namun tak banyak profil yang bisa diungkap dari sang terduga teroris.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru