Beberapa hari lalu Mabes Polri diserang oleh seorang lone wolf berideologi ISIS. Kini ledakan dilaporkan terjadi di depan Mapolres Pangkalpinang Bangka Belitung.
- Elvariza Opita
- Sabtu, 03 April 2021 - 20:55 WIB
WowKeren - Beberapa waktu belakangan kerap diberitakan aksi-aksi teror yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Mulai dari ledakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan kemudian penyerangan Mabes Polri beberapa hari setelahnya.
Dan di tengah tingginya kewaspadaan karena teror yang terjadi, sebuah ledakan terdengar di depan Mapolres Pangkalpinang, Bangka Belitung. Insiden yang juga mengejutkan warga yang melintas itu dilaporkan terjadi pada Sabtu (3/4) pukul 10.00 WIB.
Mengutip Detik News, warga dan anggota kepolisian melakukan pencarian sumber ledakan yang menggegerkan di kawasan Jalan Ahmad Yani tersebut. Lantas adakah kaitan ledakan ini dengan aksi teror yang meresahkan selayaknya terjadi di beberapa kota lain?
Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang AKP Adi Putra membenarkan perihal ledakan tersebut, namun dipastikan sumbernya bukan karena aksi teror. Adi dan sejumlah personel bersenjata melakukan penelusuran hingga menemukan sumber ledakan yakni sebuah gardu PLN yang rusak.
"Kita langsung cek lokasi. Ternyata suara ledakan itu berasal dari gardu PLN yang rusak atau korsleting," kata Adi Putra.
PLN pun langsung dipanggil untuk memperbaiki gardu yang mengalami korsleting tersebut. Adi memastikan bahwa Kota Pangkalpinang dalam situasi yang aman terkendali.
"Saya pastikan situasi aman terkendali. Hanya ledakan korsleting gardu PLN di samping depan Mako Polres Pangkalpinang," tegas Adi.
Sedangkan perihal penyebab gardu listrik mengalami korsleting ini pun dibeberkan oleh Manajer Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pangkalpinang, Syahrianto. Cukup tak terduga, gardu tersebut mengalami korsleting karena adanya tupai yang masuk. Namun kini PLN telah memperbaiki dan listrik di Pangkalpinang sudah kembali normal.
"Penyebabnya ada tupai yang masuk ke dalam gardu. Namun petugas langsung segera melakukan penormalan dan listrik kembali normal," jelas Syahrianto.
Sebagai pengingat, beberapa waktu lalu aksi teror terjadi di sejumlah wilayah Indonesia dan memaksa masyarakat meningkatkan kewaspadaan. Presiden Joko Widodo sendiri mengimbau masyarakat untuk tetap tenang sedangkan aparat pertahanan dan keamanan diminta lebih waspada.
(wk/elva)
