Dalam laporan yang ada, dikatakan bahwa para petinggi "Justice League" mengatakan mereka tidak bisa menampilkan "orang kulit hitam yang marah" di tengah film.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 07 April 2021 - 15:09 WIB
WowKeren - Pemeran Cyborg di "Justice League", Ray Fisher, buka-bukaan mengungkap tentang apa yang sebenarnya terjadi saat pengambilan ulang film tersebut. Namanya menjadi trending di Twitter baru-baru ini bukan tanpa alasan.
Selama ini kita mendengar beberapa masalah selama syuting, termasuk salah satunya mengenai isu rasisme dari Joss Whedon, yang menggantikan posisi Zack Snyder. Dalam wawancara baru-baru ini, Ray mengungkap secara gamblang.
Masalah utama yang disorotnya adalah terkait representasi. Sebagian besar kisah Cyborg dipangkas dari versi teatrikal film tersebut, yang dirilis pada 2017. Seperti yang kita lihat di "Justice League" karya Zack Snyder, Cyborg, lebih banyak muncul. Namun versi teatrikalnya justru menghilangkan sebagian besar latar belakangnya, terutama tentang orang tua Victor Stone.
"Itu menunjukkan bahwa orang tuanya adalah dua orang kulit hitam level-jenius," kata Ray. "Kita tidak melihatnya setiap hari."
John Whedon memang diberi tugas untuk membuat film itu agar memiliki "tone yang lebih terang". Dalam laporan yang ada, dikatakan bahwa para petinggi "Justice League" mengatakan mereka tidak bisa menampilkan "orang kulit hitam yang marah" di tengah film.
Dalam laporan itu disebutkan juga bahwa Geoff Johns menyarankan agar Ray memainkan karakter itu lebih seperti Quasimodo daripada Frankenstein. "Saya tidak berniat memerankannya sebagai individu yang periang, pembersih katedral," kata Ray.
Sementara itu, perwakilan Geoff membantah banyak klaim yang dibuat oleh Ray dan Ray sendiri tidak puas dengan investigasi internal yang dilakukan oleh pihak Warner Bros. Singkat kata, Ray menyebut orang-orang ini tidak cocok untuk menjadi pemimpin.
"Saya tidak berpikir orang-orang ini cocok untuk posisi kepemimpinan," kata Ray. "Saya tidak ingin mereka dikucilkan dari Hollywood, tetapi saya rasa mereka kurang tepat diserahi tanggung jawab untuk merekrut atau memecat."
(wk/zodi)
