Kini Patroli Abadi, Misi KRI Nanggala-402 Pernah Bikin Gentar Australia-Filipina Kembali Dikenang
flickr/U.S. Pacific Fleet
Nasional

KRI Nanggala-402 telah ditetapkan tenggelam dan seluruh awaknya gugur pada Minggu (25/4) kemarin. Kini misi-misi yang pernah diemban KRI Nanggala-402 pun kembali menjadi sorotan.

WowKeren - KRI Nanggala-402 telah dinyatakan karam dan seluruh awaknya gugur oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada Minggu (25/4). Tak pelak profil kapal selam yang dijuluki monster laut ini pun banyak dikulik kembali, termasuk soal misi intelijen yang membuat militer Australia sampai Filipina merasa gentar.

Kisah ini disampaikan mantan Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala-402 Laksamana Muda (Purn.) Frans Wuwung. Menurut Frans, pada Agustus-Oktober 1999 lalu KRI Nanggala-402 pernah ditugaskan untuk melacak pergerakan pasukan International Force for East Timor (Interfet) di perairan Timor Timur. Dan rupanya kala itu kehadiran KRI Nanggala-402 sukses membuat Australia yang menjadi pemimpin pasukan Interfet tak berani bertindak macam-macam.

"Äda banyak kekuatan waktu itu yang mau masuk selain Australia. Tapi kemudian mereka ragu karena ada Nanggala di sana. Itu namanya efek deterrent," jelas Frans, Sabtu (24/4).

Merujuk The Telegraph edisi 23 Juni 2001, Direktur Pusat Studi Strategis Universitas Victoria Selandia Baru, David Dickens, menuturkan pasukan Australia dibuat kelimpungan dengan gangguan 2 kapal selam Indonesia. Pasalnya kapal selam itu, yakni Nanggala dan saudara kembarnya KRI Cakra-401, bisa muncul di sekitar kapal Interfet lalu menghilang tanpa jejak.


"Suatu waktu tiba-tiba kapal selam itu menghilang dari pantauan," kata Dicken, mengutip pernyataan Kepala Staf Angkatan Laut Selandia Baru, Admiral Peter McHaffie. "Yang menyebabkan pesawat pemburu serta kapal perang Interfet kelimpungan melacaknya."

Tak hanya itu, selama rentang 1998-2000, KRI Nanggala-402 juga dikerahkan untuk mengintai perbatasan Filipna. Pasalnya kala itu beredar informasi ada pasokan senjata dari Fidel Ramos dalam konflik di Ambon dan Poso.

"Yang paling seru itu, ini banyak orang tidak tahu, kita pernah melaksanakan kegiatan intelijen ke perbatasan Filipina. Saya kebetulan ada di situ. Itu kan kita dapat informasi dalam konflik Ambon dan Poso ada pasokan senjata dari Jenderal (Fidel) Ramos," ujar Frans kepada Detik News.

KRI Nanggala-402 memang sudah menemani militer kelautan Indonesia sejak 1981 silam. Kendati sudah berusia 40 tahun, TNI memastikan bahwa KRI Nanggala-402 dalam kondisi prima ketika dioperasikan untuk latihan menembakkan torpedo hari Rabu (21/4) kemarin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait