Buntut Kasus Kerumunan Pasar Tanah Abang, Polisi Terapkan Rekayasa Lalu Lintas
Twitter/TMCPoldaMetro
Nasional

Buntut permasalahan kerumunan yang terjadi di pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, membuat polisi menerapkan rekayasa lalu lintas guna mencegah terjadinya lonjakan pengunjung kembali.

WowKeren - Baru-baru ini jumlah pengunjung pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat mengalami lonjakan hingga mencapai 100 ribu orang. Hal tersebut tentunya menjadi sorotan publik karena menimbulkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19.

Mengetahui hal tersebut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengambil tindakan yakni dengan menerapkan rekayasa lalu lintas di sekitar pasar Tanah Abang pada Selasa (4/5). Hal itu dilakukan untuk mencegah kepadatan dan kerumunan massa di pasar tersebut.

Sistem rekayasa lalu lintas yang digunakan adalah membuka tutup dan mengalihkan arus di kawasan Tanah Abang. Adapun titik-titik rekayasa lalu lintas tersebut yakni Bongkaran, Petamburan arah Tanah Abang, Jalan Layang Jatibaru, serta Tanah Abang Blok G.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas tersebut bersifat situasional, bergantung pada kondisi di lapangan. "Dilakukan sampai menjelang lebaran, buka tutup nantinya melihat kepadatan lalu lintas," ujar Sambodo saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (4/5).


Sebelumnya, lonjakan pengunjung pasar Tanah Abang terjadi pada Minggu (2/5). Hal tersebut tentunya tidak baik sebab menimbulkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19. Sementara ribuan RT di Jakarta masuk kategori zona merah.

Menanggapi kejadian tersebut, Pemprov DKI Jakarta pun telah membuat sejumlah kebijakan. Salah satunya memberlakukan ganjil-genap jam tutup kios untuk mencegah kembali menumpuknya pengunjung.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga meniadakan keberangkatan serta kedatangan KRL di Stasiun Tanah Abang. Kebijakan tersebut merupakan kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT KCI.

Membludaknya pengunjung pasar Tanah Abang juga mendapatkan respons dari Satgas Penanganan COVID-19. Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin kerumunan di pasar menjadi klaster baru saat Ramadan hingga lebaran nanti.

Menyoroti kejadian di pasar Tanah Abang, Doni kembali mengingatkan serta menegaskan para kepala daerah seluruh Indonesia untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan di pusat perbelanjaan saat Ramadan dan menjelang lebaran. Ia betul-betul mewanti-wanti kepala daerah untuk lebih memperketat peraturan dan penerapan protokol kesehatan bagi warganya.

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru