KPK OTT Bupati Nganjuk, Terungkap Dipimpin Pegawai yang Tak Lolos TWK Seleksi ASN?
Twitter/KPK_RI
Nasional

KPK melakukan OTT terhadap Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat, atas dugaan jual beli jabatan. Berembus isu OTT dipimpin Harun Al Rasyid, salah satu pegawai yang tidak lolos TWK.

WowKeren - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat. Bupati Novi terjerat OTT KPK pada Senin (10/5) dini hari beserta sejumlah uang sebagai buktinya.

Sontak OTT yang dilakukan lembaga antirasuah tersebut menjadi sorotan karena dilakukan di tengah santernya isu pelemahan. Tentu saja isu ini bermula dari pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) seleksi aparatur sipil negara (ASN) yang disebut janggal dan diduga demi menyingkirkan nama-nama top di KPK saja.

Dan sebuah fakta menarik pun terungkap dalam OTT ini. Sebab rupanya kepala satuan tugas yang melakukan OTT adalah Harun Al Rasyid, salah satu dari 75 nama yang diduga akan dicopot lantaran gagal dalam TWK seleksi ASN KPK.

Harun sendiri terbilang cukup aktif dan mentereng profilnya sebagai pegawai KPK. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Wadah Pegawai (WP) KPK, serta menjadi salah satu penggugat perihal hak angket DPR terhadap KPK di Mahkamah Konstitusi tahun 2017 lalu.

Melansir Detik News, Harun pun membenarkan kabar bahwa dirinya yang memimpin OTT tersebut. "Insya Allah," jawabnya singkat, Senin (10/5).


Dalam operasi ini, KPK turut mengamankan sejumlah uang yang menjadi bukti aksi rasuah oleh sang bupati. Novi Rahman Hidayat sendiri diduga terlibat dalam kasus jual beli jabatan di lingkup pemerintahan setempat.

Ia diduga menerima suap untuk mengamankan jabatan di Pemerintah Kabupaten Nganjuk bagi sosok-sosok tertentu. "Untuk camat Rp100 juta, untuk staf hingga Rp50 juta," ungkap seorang sumber anonim Detik News.

Kendati demikian belum ada respons dari KPK soal bocoran jumlah suap yang diterima tersebut. Sebelumnya Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron hanya membenarkan soal OTT berikut sejumlah informasi umum.

"Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," ujar Ghufron. "Siapa saja dan berapa uang yang diamankan, kita sedang melakukan pemeriksaan."

"Diduga TPK (tindak pidana korupsi) dalam lelang jabatan. Detailnya kami sedang memeriksa. Bersabar dulu, nanti kami ekspose," pungkasnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait