Taiwan Minta Diplomatnya Cari Pengiriman Vaksin Secepat Mungkin Imbas Lonjakan Kasus COVID-19
commons.wikimedia.org/Arne Müseler
Dunia

Pejabat tinggi Taipei di Washington sedang dalam pembicaraan dengan AS untuk ikut mendapat bagian vaksin COVID-19 yang akan dikirim Presiden Joe Biden ke luar negeri.

WowKeren - Taiwan kini tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 usai dianggap berhasil sebagai percontohan negara yang sukses kendalikan pandemi. Di tengah meningkatnya kasus, Taiwan berupaya mendorong para diplomatnya untuk "berburu" pengiriman vaksin cepat.

Taiwan telah melaporkan lebih dari 700 infeksi domestik baru selama seminggu terakhir, yang menyebabkan negara itu melakukan pembatasan baru di ibu kota, Taipei. Tentu saja langkah ini cukup mengejutkan penduduknya mengingat mereka telah terbiasa hidup dengan pandemi yang terkendali dengan baik.

Taiwan sendiri telah melakukan vaksinasi namun hanya 1 persen dari total populasinya. Negara yang merupakan pusat manufaktur semikonduktor itu sejauh ini hanya menerima 300.000 suntikan vaksin AstraZeneca Plc (AZN.L). Yang mana vaksin ini akan segera habis.


Pada Selasa (18/5), pejabat tinggi Taipei di Washington mengatakan dia sedang dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat untuk ikut mendapat bagian vaksin COVID-19 yang rencananya akan dikirim Presiden Joe Biden ke luar negeri. Sebelumnya, Biden mengatakan Amerika Serikat akan mengirim setidaknya 20 juta lebih dosis vaksin ke luar negeri pada akhir Juni.

"Kami sedang bernegosiasi dan memperjuangkannya," kata Hsiao Bi-khim, duta besar de facto Taiwan untuk Amerika Serikat. Dia mengatakan bahwa meskipun pembelian vaksin adalah tanggung jawab kementerian kesehatan Taiwan, peran kantornya adalah berbicara dengan Amerika Serikat tentang mempercepat permintaan tersebut.

Sebuah sumber yang diberi pengarahan tentang situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah AS telah membantu Taiwan berkoordinasi dengan produsen untuk mempercepat pengiriman. Sejauh ini, Taiwan telah memesan 20 juta dosis, sebagian besar dari AstraZeneca namun ada juga dari Moderna Inc (MRNA.O). Taiwan juga berharap untuk bisa mendapatkan lebih dari 1 juta suntikan AstraZeneca melalui program berbagi vaksin COVAX untuk negara-negara berpenghasilan rendah.

Selain Taiwan, negara Asia yang kini tengah menghadapi lonjakan kasus usai dianggap berhasil kendalikan pandemi adalah Singapura. Singapura juga tengah memberlakukan pembatasan ketat di dalam negeri sebagai langkah pencegahan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait