Begini Antisipasi BPJS Kesehatan Usai 'Akui' Kebocoran 279 Juta Data WNI
kemenkopmk.go.id
Nasional

BPJS Kesehatan melakukan sejumlah upaya mitigasi menyusul bocornya ratusan juta data peserta yang diduga berasal dari lembaganya. Begini penuturan Dirut BPJS Kesehatan.

WowKeren - Indonesia sempat dibuat geger dengan temuan 279 juta data WNI yang bocor di forum peretas. Kementerian Komunikasi dan Informatika menyebut jutaan data tersebut diduga bocor dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti pun menerangkan sejumlah langkah antisipatif terkait kasus kebocoran data tersebut. Selain melapor ke polisi, langkah lainnya adalah dengan menunda kerja sama terkait data peserta BPJS Kesehatan.

"Menunda semua kerjasama yang berkait dengan pertukaran data sementara waktu," terang Ali dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi IX DPR RI, Selasa (25/5). Hanya saja Ali tak menjelaskan dengan siapa dan untuk keperluan apa kerja sama itu dilakukan.

Selain itu, Ali juga menjanjikan penguatan sistem keamanan teknologi informasi BPJS Kesehatan. Ali juga memastikan bahwa pelayanan untuk peserta BPJS Kesehatan.

"Kita juga kirim surat pemberitahuan tentang dugaan peretasan kepada OJK. Lalu langkah pengamanan, memastikan bahwa operasional BPJS Kesehatan dan pelayanan kepada peserta tidak terganggu," kata Ali.


BPJS Kesehatan juga akan melakukan mitigasi demi pengamanan data. salah satunya dengan menerapkan biometrik fingerprint dan pengenalan wajah dalam pelayanan dan administrasi.

Perihal data yang bocor, menurut Ali, masih berupa dugaan berasal dari BPJS Kesehatan. Sebab bisa saja data yang dijualbelikan secara ilegal itu hanya menyerupai data peserta BPJS Kesehatan.

"BPJS Kesehatan terus melakukan investigasi mengenai peretasan ini, untuk menjawab apakah peretasan ini terjadi. Apakah itu datanya data BPJS? Kalau menyerupai, iya," terang Ali. "Lalu ada sampel tadi yang tadi diberikan dan itu sedang dianalisis, juga memakai semacam audit investigasi digital."

Di sisi lain, Kemenkominfo juga sudah melakukan serangkaian upaya mengatasi kebocoran data yang ada. Termasuk di antaranya dengan melakukan pemblokiran terhadap tautan-tautan terkait penyediaan data tersebut, termasuk forum peretas Raid Forums.

Langkah ini dilakukan usai akun Kotz di Raid Forums mengaku menguasai 279 juta data penduduk Indonesia, meliputi warga-warga yang sudah meninggal dunia. Sebanyak 20 juta di antaranya memuat foto pribadi, sedangkan terdapat sejumlah sampel data yang bisa diunduh secara gratis.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru