KeyEast dan Ji Soo memutuskan untuk mengakhiri kontrak mereka. Langkah ini dilakukan hanya tujuh bulan setelah Ji Soo bergabung dengan agensi pada Oktober 2020.
- Chusnul Chotimah
- Kamis, 27 Mei 2021 - 09:41 WIB
WowKeren - KeyEast Entertainment akhirnya memutuskan kontrak mereka dengan Ji Soo. Keputusan ini diambil menyusul serangkaian skandal yang melibatkan sang aktor, berujung pada masalah gugatan hukum.
Pada 27 Mei, KeyEast merilis pernyataan berikut, "Halo, ini KeyEast. Ini adalah pemberitahuan bahwa kontrak eksklusif dengan aktor agensi kami Ji Soo telah selesai."
"Kami menilai bahwa saat ini sulit bagi Ji Soo untuk melakukan aktivitas, dan kami menghormati niat pribadi aktor tersebut untuk tidak menyebabkan kerugian lebih lanjut bagi agensi, jadi keputusan akhir bersama dibuat untuk mengakhiri kontraknya."
"Mengenai gugatan yang sedang berlangsung dengan 'River Where the Moon Rises', kami akan melakukan yang terbaik hingga akhir untuk menyelesaikan situasi. Terima kasih."
Sebelumnya menurut laporan eksklusif dari Star News, KeyEast dan Ji Soo baru-baru ini memutuskan untuk mengakhiri kontrak mereka satu sama lain dan berpisah. Langkah ini dilakukan hanya tujuh bulan setelah diumumkan bahwa Ji Soo bergabung dengan KeyEast pada Oktober 2020.
Sementara alasan resmi pemutusan kontrak tidak diungkapkan, dikabarkan bahwa pemicu pemutusan kontrak adalah kekerasan sekolah Ji Soo dan tuduhan bullying yang muncul kembali pada Maret 2021.
Sejak itu, kedua belah pihak yakni Ji Soo dan KeyEast masih saling berhubungan selama ini untuk membahas bagaimana langkah selanjutnya, dan keputusan terakhir adalah mengakhiri kontrak mereka.
Menyusul tuduhan yang dibuat terhadapnya, Ji Soo dikeluarkan dari drama KBS "River Where the Moon Rises" dan meminta maaf atas tindakan masa lalunya. Aktor kelahiran 1993 itu juga dituduh melakukan pelecehan seksual, tapi KeyEast dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Sementara itu, perusahaan produksi "River Where the Moon Rises" menggugat KeyEast dan Ji Soo sebesar 3 miliar won (sekitar Rp38,3 miliar) sebagai ganti rugi. Dilaporkan bahwa KeyEast menolak untuk membayar kerusakan yang disebabkan, tapi langsung dibantah oleh agensi.
(wk/chus)
