Kerangka 215 Anak Ditemukan di Bangunan Bekas Sekolah Kanada
pixabay.com/Ilustrasi: PeterDargatz
Dunia

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penemuan itu sangat memilukan. Baginya, itu adalah pengingat betapa kelamnya sejarah masa lalu negaranya.

WowKeren - Sebanyak kerangka milik 215 jasad anak-anak ditemukan di lokasi bekas sekolah perumahan untuk anak-anak pribumi di Kanada. Anak-anak tersebut merupakan siswa di Kamloops Indian Residential School di British Columbia yang ditutup pada tahun 1978. Bahkan di antaranya ada yang masih berusia tiga tahun.

Tk'emlúps te Secwépemc Nation mengatakan jika jenazah ditemukan dengan bantuan spesialis radar penembus tanah. Kepala Tk'emlúps te Secwépemc Nation Rosanne Casimir mengatakan bahkan penemuan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan.

"Kami mengetahui di komunitas kami sehingga kami dapat memverifikasi," ujarnya dalam sebuah pernyataan. "Saat ini kami memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban."

Sistem sekolah perumahan Kanada secara paksa memisahkan anak-anak pribumi dari keluarga mereka dan merupakan "genosida budaya". Hal itu diketahui dari penyelidikan enam tahun terhadap sistem yang sekarang sudah tidak berfungsi yang ditemukan pada tahun 2015.


Laporan tersebut mendokumentasikan pelecehan fisik yang mengerikan, pemerkosaan, kekurangan gizi dan kekejaman lainnya yang diderita oleh 150.000 siswa. Sistem ini biasanya dijalankan oleh gereja-gereja Kristen atas nama Ottawa dari tahun 1840-an hingga 1990-an.

Lebih dari 4.100 anak meninggal saat bersekolah di asrama. Sedangkan kematian 215 siswa yang baru-baru ini ditemukan di halaman yang dulunya sekolah asrama terbesar di Kanada diyakini tidak termasuk dalam angka itu dan tampaknya juga tidak terdokumentasi.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada hari Jumat (28/5) mengatakan jika penemuan itu adalah hal yang sangat memilukan. Baginya, itu adalah pengingat betapa kelamnya sejarah masa lalu negaranya.

"Berita mengenai kerangka yang ditemukan di bekas sekolah asrama Kamloops menghancurkan hati saya," ujarnya melalui cuitan Twitter. "Ini adalah pengingat yang menyakitkan akan babak kelam dan memalukan dari sejarah negara kita."

Sebelumnya pada tahun 2008 lalu, pemerintah Kanada telah secara resmi meminta maaf atas sistem tersebut. Tk'emlúps te Secwépemc Nation mengatakan jika pihaknya tengah bekerja sama dengan petugas koroner dan menjangkau komunitas asal yang anak-anaknya pernah bersekolah di sana. Mereka berharap mendapatkan temuan awal pada pertengahan Juni.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru