Gelar Latihan Bersama, Tentara AS Sanjung Keramahan TNI dan Kuliner Indonesia
Nasional

Tentara AS dan Indonesia tak hanya melakukan latihan tempur saja. Mereka juga melakukan kegiatan yang dapat memupuk kebersamaan seperti memancing ikan hingga bermain bakiak.

WowKeren - Pasukan Amerika Serikat yang tergabung dalam Security Force Assistence Brigades (SFAB) mengikuti latihan bersama dengan Batalyon Infanteri Para Raider 305/Tengkorak di Indonesia. Salah satu anggota SFAB mengungkapkan bahwa dirinya terkesan dengan keramahan para tentara Indonesia.

"Tentara Indoensia sangat ramah karena dibandingkan dengan tentara lain di Pasifik yang pernah bekerjasama dengan kami khususnya, mereka tidak seramah dan sehangat tentara Indonesia," tutur SFAB Team Inteligent Advisor, SGT Butler Blair, dikutip dari Antara pada Senin (31/5). "Mereka membuat kami seperti keluarga selama ada di Indonesia, mereka membuat kami merasa hebat."

Selain keramahan para tentara Indonesia, kuliner Tanah Air yang pedas seperti rendang juga mendapat pujian dari Blair. Ia mengaku hampir menyukai semua jenis makanan Indonesia, kecuali buah durian. "Durian agak sulit saya memakannya," kata Blair.

Tak hanya Blair, kuliner khas Indonesia juga menjadi pengalaman yang berkesan bagi SFAB Team Senior Support Advisor, SSG Jun Choh. Ia bahkan memamerkan momen mencicipi nasi goreng dan mie goreng asli Indonesia kepada keluarganya.


"Saat saya makan nasi goreng, saya foto dan kirim ke keluarga saya," papar Jun Choh. "Adik saya iri karena dia hanya pernah mencicipi nasi goreng di Amerika."

Sebagai informasi, SFAB merupakan salah satu unit baru di Angkatan Darat AS (US Army) yang dibentuk beberapa waktu terakhir. Menurut SFAB Team Leader, Cpt Leshaun Smith, unit ini terdiri dari tim kecil yang memiliki spesialisasi tertentu. "Maneuver Adviser Team" menjadi fokus utama dari unit ini.

Sebagai sebuah tim kecil yang terdiri atas 12 personel, Smith menjelaskan bahwa SFAB Maneuver Adviser Team bertujuan untuk bekerjasama dengan pasukan bersenjata negara sahabat di kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, prajurit dapat mempelajari budaya setempat hingga budaya militer, sehingga para prajurit dapat memiliki pandangan yang sama dalam operasi militer dan memiliki pengetahuan yang sama tentang situasi pertempuran.

"Kunci utama bagi kami adalah terbentuknya komunikasi interoperabilitas dan menciptakan hubungan antara dua negara dalam rangka mengefektifkan kerjasama militer," papar Smith.

Tentara AS dan Indonesia tak hanya melakukan latihan tempur saja. Mereka juga melakukan kegiatan yang dapat memupuk kebersamaan seperti memancing ikan untuk makan siang hingga bermain bakiak.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait