Varian Baru Corona Turunkan Efektivitas Vaksin, Begini Penjelasan Satgas
Unsplash/Markus Winkler
Nasional

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa varian baru virus Corona dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Seperti apa?

WowKeren - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan bahwa varian baru virus Corona yang masuk ke Indonesia dapat menurunkan efektivitas vaksin. Kendati demikian, bukan berarti vaksin tersebut akan kehilangan manfaatnya sama sekali.

Wiku menjelaskan bahwa pengaruh tersebut tidak akan membuat efektivitas vaksin Corona menurun hingga 50 persen. Untuk diketahui, efikasi sebesar 50 persen merupakan ambang batas minimal yang ditoleransi WHO sebagai penentuan layak tidaknya vaksin tersebut digunakan.

"Perubahan efikasi vaksin atau kemampuan vaksin dalam mencegah penyakit pada penerima vaksin tidak membuat besar efikasinya turun di bawah 50 persen yang menjadi ambang batas minimal efikasi yang ditolerir oleh WHO untuk sebuah produk vaksin yang layak," kata Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/6).

Dia menambahkan, "Bahkan beberapa di antaranya masih memiliki efikasi di atas 90 persen." Menurutnya, masyarakat perlu mengetahui fakta ini agar lebih antisipatif terhadap penularan COVID-19.

"Khususnya untuk kasus-kasus importasi (penularan COVID-19 dari luar negeri) dengan sumber daya yang ada. Bukan malah jadikan kita pesimis atau panik," ujarnya.


Wiku kemudian membeberkan dampak sejumlah varian terhadap jenis vaksin Corona yang kini digunakan oleh masyarakat dunia. Penjelasan tersebut ia dasarkan pada studi yang dilakukan oleh beberapa peneliti WHO.

Pertama, varian B117 Inggris dapat mempengaruhi efikasi vaksin AstraZeneca. Kedua, varian B1351 dapat menurunkan efektivitas vaksin Moderna, Pfizer, Astrazeneca, dan Novavax.

Selanjutnya varian P1 yang berasal dari Brazil dan Jepang akan mempengaruhi efikasi vaksin Corona jenis Moderna dan Pfizer. Terakhir, varian B1617 bisa menurunkan efektifitas vaksin Moderna dan Pfizer.

Kendati demikian, Wiku menegaskan bahwa pengaruh tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah. Karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir.

"Tergantung hasil studi lanjutan yang dilakukan. Prinsipnya, perubahan efikasi beberapa jenis vaksin terjadi karena seluruh vaksin yang dikembangkan dan digunakan saat ini masih menggunakan virus yang belum bermutasi atau original varian dari Wuhan di mana virus Corona pertama kali ditemukan," pungkasnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru