BKN Buka Suara Tanggapi Pertanyaan 'Nyeleneh' TWK Terkait Pilih Al Quran Atau Pancasila
bkn.go.id
Nasional

Isu pertanyaan TWK yang 'nyeleneh' seperti pilih Al Quran atau Pancasila kembali mencuat ke publik. Mengetahui hal tersebut, BKN pun turut memberikan tanggapannya.

WowKeren - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi melantik ribuan pegawai lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) menjadi aparatur sipil negara (ASN) pada Selasa (1/6) kemarin. Akan tetapi, di saat bersamaan mencuat kembali terkait dengan pertanyaan "nyeleneh" TWK yakni pilihan antara Al Quran atau Pancasila.

Terkait dengan pertanyaan tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengaku bahwa pihaknya tidak mempunyai kewenangan atas hal itu. Hal itu dikarenakan dinilai bisa melanggar kode etik asesor.

"Saya tidak berwenang mendiskusikan materi TWK secara terbuka, karena menyangkut kode etik asesor dan materinya merupakan yang dikecualikan oleh UU KIP (Keterbukaan Informasi Publik)," tutur Bima saat dihubungi detik.com, Selasa (1/6). "Silakan saja media memersepsikan seperti itu."

Lebih lanjut, Bima mengatakan bahwa pihaknya memiliki dokumen lengkap dalam TWK para pegawai KPK. Adapun dokumen tersebut yakni tes tertulis, profiling, serta rekaman video atau audio saat melakukan wawancara dengan pegawai KPK.


Selain itu, Bima juga menegaskan bahwa materi TWK itu tidak bisa dibuka kepada publik, termasuk media. Materi TWK hanya bisa dibuka dalam forum resmi ataupun pengadilan. "Hanya dapat dibuka di forum resmi dan atau pengadilan, tidak di media," tegasnya.

Sebelumnya, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah juga sempat memberikan tanggapannya terkait dengan pertanyaan TWK tersebut. Hal ini disampaikan melalui cuitan di Twitter pribadinya.

"Pilih yang mana, Al Quran atau Pancasila, mengingatkan saya pada pertanyaan tes wawasan kebangsaan KPK," tulis Febri di Twitternya @febridiansyah, Selasa (1/6).

Tidak hanya itu, Febri juga menceritakan salah satu pegawai KPK yang mengikuti TWK itu memilih Al Quran dan Pancasila dalam konteks yang berbeda. Pegawai itu menjawab dalam hal agama, ia memilih Al Quran. Tetapi, dalam bernegara, dengan tegas ia memilih Pancasila.

Mendengar jawaban dari pegawai KPK itu, pewawancara yang juga penguji beberapa kali mendesak untuk memilih salah satu. "Sampai hari ini, tidak ada penjelasan yang klir dari penyelenggara tes tentang pertanyaan-pertanyaan kontroversial tersebut, wawasan kebangsaan apa yang dikehendaki? Sungguh menyedihkan," jelas Febri.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait