MUI Sebut Pembuat Pertanyaan TWK Pilih Al Quran Atau Pancasila Otaknya Tak Sehat
tangerangkab.go.id
Nasional

Isu pertanyaan 'nyeleneh' dalam TWK pun kembali mencuat yakni pilihan antara Al Quran atau Pancasila. Menanggapi hal tersebut, MUI menyebut yang membuat soal otaknya tidak sehat.

WowKeren - Polemik mengenai tes wawasan kebangsaan (TWK) hingga saat ini masih menjadi sorotan dan perbincangan hangat bagi masyarakat. Terlebih lagi belakangan ini, mencuat kembali isu pertanyaan "nyeleneh" dalam TWK saat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah resmi melantik pegawai yang lulus tes.

Adapun pertanyaan "nyeleneh" TWK yang mencuat adalah mengenai pilihan antara Al Quran atau Pancasila. Hal itu menimbulkan banyak respons dari masyarakat, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Anwar Abbas selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI menilai pembuat soal tersebut tidak sehat. "Yang buat soal ini tidak punya logika, jadi tidak sehat otaknya, otak orangnya tidak sehat," tutur Anwar saat dihubungi detik.com, Selasa (1/6).

Anwar menyebut pembuat pertanyaan itu tidak mengerti Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Selain itu, ia juga menganggap penguji TWK tidak layak karena pertanyaannya salah.


"Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 artinya negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa artinya, negara tidak boleh mengabaikan ajaran agama Islam, dalam hal ini adalah kitab suci Al Quran," terang Anwar. "Menurut saya, itu tes harus dibatalkan karena pertanyaannya tidak benar, pertanyaannya bertentangan dengan UUD 1945."

Lebih lanjut, Anwar menyampaikan bahwa pembuat pertanyaan yang meminta pegawai KPK memilih Al Quran atau Pancasila itu hendak memisahkan kehidupan berbangsa dan kehidupan bernegara. Padahal, Indonesia sendiri telah memiliki hukum dasar.

Menurut Anwar, perlu adanya tim independen untuk menyelidik dan memeriksa pembuat soal TWK. "Yang buat soal diinterogasi oleh tim yang independen termasuk di dalamnya harus ada ulama, karena dia menyerempet masalah agama," lanjutnya.

Anwar menegaskan apabila dalam penyelidikan dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap pembuat soal TWK terbukti bersalah, maka ia harus segera ditindak. Karena hal itu dinilai sebagai kesalahan yang cukup fatal.

"Karena menghukum orang dan tidak lulus kan orang dengan pertanyaan yang salah," tutup Anwar. "Fatal itu apalagi itu menyangkut nasib hidup orang banyak."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait