Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengampanyekan bersepeda untuk mobilitas warga Ibu Kota, termasuk untuk bepergian dari rumah ke tempat bekerja.
- Elvariza Opita
- Jumat, 04 Juni 2021 - 14:40 WIB
WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mengampanyekan gerakan bersepeda di Ibu Kota. Tentu saja hal ini tak lepas dari keinginan supaya Jakarta terbebas dari polusi udara dan kemacetan.
Terlepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi, Anies pun terus berkampanye termasuk dengan mengusulkan pemberian insentif bagi pegawai yang berkenan bersepeda ke kantor. Hal ini disampaikan Anies demi mengusung tujuan sepada bukan semata sebagai media olahraga tetapi juga transportasi untuk mobilitas masyarakat.
"Sehingga ada insentif tambahan untuk menggunakan sepeda," ungkap Anies di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (4/6). Insentif ini bisa diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari kredit sepeda, subsidi premi asuransi, atau kemudahan berkegiatan di kantor.
Bukan cuma itu, kantor pun diusulkan menyediakan sepeda-sepeda yang bisa dipakai untuk bepergian jarak dekat. Seperti misalnya untuk karyawan makan siang atau aktivitas-aktivitas ringan lain.
"Dengan begitu kita memanfaatkan sepeda dengan benar-benar sebagai alat transportasi," tutur Anies. Pasalnya dengan tersedianya sepeda di kantor, maka bisa untuk menyiasati pegawai yang belum memungkinkan untuk bersepeda dari rumah ke kantornya.
Upaya mengampanyekan sepeda sebagai moda transportasi di jalanan Ibu Kota memang tengah digencarkan oleh pemerintah setempat. Bahkan baru-baru ini DKI Jakarta memasang target membangun jalur sepeda hingga sejauh 101 kilometer sampai akhir tahun nanti.
Meski demikian, kampanye bersepeda untuk mobilitas masyarakat masih memicu pro dan kontra. Salah satunya perihal kelompok pesepeda yang beberapa kali terlihat menggunakan jalur di luar yang sudah ditentukan dan disiapkan oleh pemerintah sehingga mengganggu mobilitas warga lain.
Karena itulah, sang mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa pesepeda dan pengguna jalan lain harus saling berbagi. "Jadi bagi semuanya juga sadarilah bahwa jalan ini bukan milik satu jenis moda transportasi. Jadi jangan sampai ada yang menggunakan jalan tanpa memikirkan keselamatan orang lain maupun dirinya," paparnya, Kamis (3/6).
(wk/elva)
