Cuitan Presidennya Dihapus, Nigeria Blokir Twitter di Negaranya
Unsplash/Akshar Dave
Dunia

Situs Twitter sudah tak dapat diakses via beberapa operator seluler di Nigeria pada Sabtu (5/6) dini hari. Namun menurut pengujian di Lagos dan Abuja, aplikasi serta situs Twitter masih berfungsi dengan beberapa layanan wi-fi.

WowKeren - Pemerintah Nigeria menangguhkan aktivitas Twitter untuk waktu yang belum ditentukan. Kebijakan ini diumumkan pada Jumat (4/6), dua hari usai Twitter menghapus cuitan Presiden Nigeria Muhhamadu Buhari yang mengancam akan menghukum para separatis regional.

Menurut Menteri Informasi Lai Mohammed, pemerintah Nigeria mengambil tindakan tersebut karena "penggunaan platform yang terus-menerus untuk kegiatan yang mampu merusak keberadaan perusahaan Nigeria". Meski demikian, Mohammed tidak menjelaskan bentuk penangguhan yang akan diambil atau memberikan rincian tentang "kegiatan yang merusak" yang dimaksudnya.

Kementerian Info Nigeria

Twitter/@FMICNigeria

Melansir Reuters, situs web Twitter tak dapat diakses via beberapa operator seluler di Nigeria pada Sabtu (5/6) dini hari. Namun menurut pengujian di Lagos dan Abuja, aplikasi serta situs Twitter masih berfungsi via beberapa layanan wi-fi.


Meski demikian, layanan wi-fi tidak umum digunakan untuk mengakses internet di Nigeria. Situs pelacakan pencarian Trendsmap pun menunjukkan bahwa istilah pencarian "VPN" langsung populer usai Twitter mulai diblokir di Nigeria.

Sementara itu, Twitter tengah menyelidiki penangguhan operasinya oleh pemerintah Nigeria. Kebijakan tersebut dinilai "sangat memprihatinkan", dan Twitter menyatakan "akan memberikan pembaruan ketika kami mengetahui lebih banyak".

Sebelumnya, Twitter menghapus cuitan Presiden Buhari yang menyingung soal Perang Saudara Nigeria 1967-1970. Cuitan tersebut diunggah menyusul serentetan serangan terhadap kantor-kantor, terutama di tenggara, yang baru-baru ini terjadi dan dipersalahkan pada kelompok separatis regional.

"Banyak dari mereka yang berperilaku buruk saat ini terlalu muda untuk menyadari kehancuran dan hilangnya nyawa yang terjadi selama Perang Saudara Nigeria," demikian cuitan Presiden Buhari yang dihapus oleh Twitter. "Kami yang berada di lapangan selama 30 bulan, yang menjalani perang, akan memperlakukan mereka dalam bahasa yang mereka pahami."

Pada Rabu (2/6), pihak Twitter menyatakan bahwa cuitan Presiden Buhari tersebut melanggar kebijakan perusahaan tentang "perilaku kasar". "Pemilik akun akan diminta untuk menghapus Tweet yang melanggar dan menghabiskan 12 jam dengan akun mereka dalam mode read-only," demikian pernyataan Twitter.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait