Kematian Wabup Sangihe Dinilai Tak Wajar, Polisi Bentuk Tim Khusus Investigasi
https://sangihekab.go.id/
Nasional

Kematian dari Wakil Bupati Sangihe meninggalkan sejumlah pertanyaan misterius lantaran banyak pihak yang menilai tidak wajar. Pihak kepolisian pun diminta untuk mengusut kasus kematian Wabup Sangihe itu.

WowKeren - Pada Rabu (9/6), Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal dunia di dalam pesawat ketika melakukan perjalanan dari Denpasar menuju Makassar. Hal ini menjadi sorotan publik lantaran terungkap bahwa sebelum ia meninggal sempat menolak rencana pembukaan tambang emas di wilayahnya.

Banyak pihak yang menilai kematian dari Wabup Sangihe itu tidak wajar. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) menilai kepergian dari Helmud tidak wajar karena mendadak dan misterius. Apalagi selama ini sosoknya terkenal dengan sikap yang keras menolak pembangunan tambang di wilayahnya.

"Ini mengagetkan. Kedua, misterius dan agak janggal kematiannya. Kenapa seperti itu?" tutur Koordinator Jatam Merah Johansyah Ismail saat dihubungi detik.com, Sabtu (12/6). "Karena dia ini kan menjadi sorotan, high profile karena dia ini kepala daerah yang menolak tambang juga."

Kemudian, Johan menuturkan bahwa Helmud juga sempat mengirim surat ke ESDM dan sudah beredar. "Ini janggal, karena dia sehat-sehat saja, tetapi tiba-tiba mendadak kolaps," imbuhnya.


Dilatarbelakangi oleh kejanggalan, akhirnya pihaknya meminta polisi untuk menyelidiki kematian Helmud. Bahkan pihaknya mengatakan kalau perlu jenazahnya diautopsi untuk mencari kebenarannya.

Menanggapi permintaan tersebut, Kapolda Sulawesi Utara Irjen Nana Sudjana mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim untuk untuk mengusut dugaan tersebut. "Kami sudah menyusun tim terkait kasus ini," terang Nana saat dikonfirmasi detik.com, Sabtu (12/6).

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu respons dari keluarga Helmud. "Kita tanyakan dulu ke Sulut, bagaimana keluarganya," ujar Argo.

Sebelumnya, Ajudan Helmud, Herman Rivaldi Kontu menjelaskan kronologi kejadian kematian dari atasannya itu. Sebelum meninggal, Helmud mengeluhkan bahwa dirinya merasa pusing. Kemudian Herman diminta untuk menggosokkan minyak kayu putih ke bagian leher Helmud.

Akan tetapi setelah Herman menggosokkan minyak kayu tersebut, Helmud sudah tidak merespons, bahkan ada darah yang keluar dari hidung dan mulutnya. Melihat keadaan dari Helmud yang sudah tak sadarkan diri, Herman sontak memanggil pramugari untuk membantunya.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait