Penyelenggara Lepas Tangan, Petugas Keamanan Hingga Sopir Bus Olimpiade Tokyo Sulit Dapat Vaksinasi
AFP
Dunia

Komite telah memulai proyek vaksinasi untuk anggota staf dan sukarelawan yang harus bertugas di dekat para atlet di Olimpiade Tokyo. Namun pekerja subkontrak seperti sopir bus dibiarkan mencari vaksinasi COVID-19 sendiri.

WowKeren - Setelah ditunda selama satu tahun, ajang Olimpiade Tokyo akhirnya akan dimulai bulan Juli 2021. Program vaksinasi COVID-19 untuk para atlet, penyelenggara, dan sukarelawan alias volunteers Olimpiade pun dipercepat.

Namun demikian, ratusan ribu orang yang diperkirakan akan berperan langsung dalam penyelenggaraan Olimpiade justru tak dilibatkan dalam program vaksinasi tersebut. Pasalnya, masih belum ada rencana vaksinasi COVID-19 bagi sopir bus antar-jemput, petugas keamanan, dan pekerja subkontrak lainnya.

Sebagai informasi, panitia penyelenggara Olimpiade belum mewajibkan vaksinasi COVID-19 bagi orang-orang yang terlibat dalam ajang olahraga tersebut. Namun komite telah memulai proyek vaksinasi untuk anggota staf dan sukarelawan yang harus bertugas di dekat para atlet.

Sementara itu, pekerja subkontrak seperti sopir bus dibiarkan mencari vaksinasi COVID-19 sendiri. Kebanyakan akhirnya mengandalkan program vaksinasi massal dari pemerintah daerah mereka.

Di Prefektur Gifu misalnya, sebanyak 27 perusahaan bus diminta untuk mengirimkan 79 bus dan 280 sopir untuk kepentingan Olimpiade dan Paralimpiade. "Hampir semua sopir bus belum menerima voucher vaksinasi COVID-19," ungkap Ketua Federasi Pariwisata Prefektur Gifu, Yoshiaki Kishino, dalam pertemuan pemerintah prefektur tentang penanganan pandemi COVID-19.


Padahal, setiap orang harus menerima dua dosis suntikan agar vaksin COVID-19 efektif. Kishino menilai para sopir bus tersebut belum akan mendapat vaksinasi secara penuh kala Olimpiade dimulai.

Ia mengaku telah meminta bantuan dari pejabat prefektur. Kishino juga menyatakan bahwa masalah ini seharusnya ditangani oleh Komite Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo.

Namun menurutnya, pihak panitia tidak memberikan jawaban apa pun dan hanya mengatakan, "sedang ditinjau". Wakil Gubernur Prefektur Jepang Tengah, Sho Hiraki, akhirnya membuat keputusan dadakan dan akan memberikan suntikan vaksin COVID-19 dosis pertama kepada sekitar 130 sopir bus di pusat vaksinasi massal pemerintah prefektur Gifu pada 4 Juli mendatang.

Masalah serupa juga dihadapi oleh para sopir bus di Prefektur Mie. Sebanyak 14 perusahaan bus di wilayah tersebut diminta untuk mengirimkan kendaraan dan pengemudi untuk kepentingan Olimpiade Tokyo. Namun Asosiasi Bus Mie menyatakan banyak pengemudi yang masih menunggu giliran vaksinasi COVID-19.

"Beberapa pengemudi mungkin mengatakan, 'Saya tidak keberatan mengangkut atlet yang telah divaksinasi, namun saya tidak akan berangkat jika itu adalah layanan antar-jemput untuk anggota media yang mungkin belum divaksinasi," kata perwakilan asosiasi tersebut.

Melansir Asahi Shimbun, seorang sumber mengungkapkan bahwa pihak penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade telah diberitahu perihal masalah ini, namun mereka tak menawarkan solusi. Pihak penyelenggara hanya kembali menegaskan bahwa Olimpiade Tokyo akan "aman dan terjamin" dari krisis COVID-19.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait