Diduga Karam Imbas Ombak Sampai Setinggi 4 Meter, Penyintas KMP Yunicee Akui Bertahan dengan Ember
Flickr/thisisinbalitimur
Nasional

Usniadi mengaku bertahan satu jam di tengah ombang-ambing gelombang tinggi Selat Bali sembari berusaha menyelamatkan 2 penumpang lain dengan bermodalkan benda serupa ember.

WowKeren - Kecelakaan yang dialami KMP Yunicee di Selat Bali pada Selasa (29/6) masih menyisakan trauma serta duka mendalam bagi Indonesia. Bahkan tercatat ada 6 orang yang telah dinyatakan meninggal dunia di peristiwa pilu ini.

Hingga kini belum ada penyebab pasti yang dikaitkan dengan tenggelamnya kapal. Namun Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting menduga kapal nahas tersebut terseret arus laut serta gelombang tinggi hingga akhirnya tenggelam.

"Tadi kami sempat melakukan pencarian korban di laut, gelombang tinggi hingga empat meter," papar Benyamin di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Selasa (29/6) tengah malam. "Kemungkinan ini (gelombang) yang menyeret kapal dan tenggelam."

KMP Yunicee diketahui tenggelam saat dalam perjalanan dari Ketapang ke Gilimanuk, Bali. Benyamin pun mengungkap proses evakuasi bersama tim SAR gabungan, di mana pihaknya mengevakuasi kepala kamar mesin KMP Yunicee yang terombang-ambing di tengah laut Selat Bali.

Menurut sang kepala kamar mesin, semua penumpang mengenakan jaket keselamatan. "(Sehingga) besar kemungkinan masih bisa ditemukan selamat, meskipun ada enam penumpang yang ditemukan meninggal," jelas Benyamin.


Namun nyatanya ada penumpang yang tidak sempat mengenakan jaket keselamatan. Seperti yang dikisahkan Usniadi, salah seorang penyintas dalam insiden tersebut.

Usniadi, seorang warga asal Pulukan, mengaku mendengar suara "dut... dut... dut..." dari mesin kapal. "Hanya dalam hitungan detik, dia miring," tuturnya, yang kemudian memicu Usniadi untuk segera loncat dari kapal, demikian dikutip dari Balipost, Rabu (30/6).

Sebenarnya di laut sudah berserakan pelampung, namun Usniadi memilih untuk segera berenang ke arah Gilimanuk. Ia akhirnya menemukan benda serupa ember, itu yang akhirnya dipakai sebagai tempat bersandar menuju daratan mengikuti arus.

Sepanjang perjalanan menuju Gilimanuk dengan bantuan ember tersebut, Usniadi menemukan dua penumpang lain yang kemudian ia tolong. Yakni seorang anak kecil dan seseorang lagi yang disebutnya telah kelelahan lantaran tak mampu berenang.

"Saya ikat lagi, bertiga," beber Usniadi, menggambarkan detik-detik ia berusaha semampu mungkin menyelamatkan diri dan dua penumpang KMP Yunicee tersebut. "Dah (kalau) mati kita bertiga deh."

Usniadi berjuang keras untuk tetap bertahan sambil menahan kedua orang tersebut. "Lama kita di tengah laut, satu jam lebih. Ombaknya kaya gunung," tukas Usniadi, sebelum mengungkap bahwa mereka akhirnya diselamatkan oleh seorang nelayan yang melintas.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait