Tokyo 'Banjir' Kasus COVID-19, 40 Persen Turnamen Olimpiade Bakal Digelar Tanpa Penonton
Wikimedia Commons/Christophe95
Dunia

Perkara jumlah penonton yang boleh masuk ke venue turnamen Olimpiade Tokyo kembali menjadi perdebatan. Padahal olimpiade akan digelar dalam 3 pekan ke depan.

WowKeren - Dalam tiga pekan, Olimpiade Tokyo akan digelar meski terus didera pro dan kontra. Tentu saja yang sangat disoroti adalah perihal wabah COVID-19 yang masih "menemani", bahkan dalam beberapa hari terakhir terus melonjak di Tokyo, Jepang.

Bahkan pada Rabu pekan lalu saja Tokyo mencatatkan 714 kasus positif COVID-19 dalam sehari, sekaligus merupakan angka terbanyak dalam sebulan lebih belakangan. Karena itulah, media Kyodo News pada Minggu (4/7) melaporkan dugaan jumlah kapasitas maksimum penonton selama turnamen akan kembali dikurangi.

Saat ini, Komite Pelaksana Olimpiade Tokyo hanya mengizinkan venue turnamen diisi oleh 50 persen kapasitas maksimal, dengan angka terbayak mencapai 10 ribu penonton. Namun angka ini belakangan dispekulasikan akan dikurangi, menyebabkan sekitar 300 dari 750 sesi turnamen akan berlangsung tanpa penonton.


Bukan cuma jumlah penonton yang kian dikurangi menjadi setengahnya lagi alias maksimal lima ribu orang, beberapa turnamen juga akan diselenggarakan tanpa penonton karena terkait jam malam. Kyodo News mengasumsikan turnamen yang diselenggarakan di atas pukul 21.00 waktu Tokyo harus diadakan tanpa penonton karena melanggar jam malam.

Dan beberapa turnamen besar seperti kasti, sepak bola, hingga kompetisi atletik akan masuk ke kategori kedua ini. Upacara pembukaan dan penutupan Olimpiade Tokyo juga sepertinya akan dilaksanakan melampaui jam malam sehingga tampaknya akan digelar tanpa penonton apabila kebijakan baru jadi diberlakukan.

Asumsi-asumsi ini turut ditanggapi oleh pihak Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo. "Akan lebih baik jika sejak awal (olimpiade) digelar tanpa penonton daripada berubah di tengah-tengah setelah status darurat dideklarasikan di tengah permainan," tutur salah seorang pejabat komite yang tak disebutkan namanya kepada Kyodo News, dikutip dari CGTN pada Senin (5/7).

Sementara itu, Tokyo dan 3 perfektur lain saat ini berada pada status darurat sebagian (quasi emergency) yang berakhir per 11 Juli 2021 mendatang. Dan tampaknya status ini akan kembali diperpanjang menyusul lonjakan angka kasus positif yang teramati beberapa waktu belakangan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru