Sekelompok orang bersenjata dilaporkan menyerbu ke kediaman Presiden Moise pada Selasa (6/7) larut malam waktu setempat dan menembaknya hingga meninggal dunia.
- Elvariza Opita
- Rabu, 07 Juli 2021 - 20:14 WIB
WowKeren - Pergolakan politik memang acapkali mengancam nyawa seorang pejabat atau petinggi sebuah negara. Namun tak ada yang menyangka nyawa Presiden Haiti Jovenel Moise akan berakhir akibat diterjang timah panas ketika ia berada di kediaman pribadinya.
Perdana Menteri Interim Haiti, Claude Joseph, menyebut sekelompok pria bersenjata tak dikenal menyerang Moise beserta sang istri di kediaman mereka di Ibu Kota Port-au-Prince. Penyerangan ini terjadi pada Selasa (6/7) tengah malam waktu setempat, yang berujung pada tewasnya Moise serta terlukanya sang Ibu Negara.
Atas peristiwa itu, Ibu Negara Haiti Martine Moise kini masih dirawat secara intensif di rumah sakit. Meski demikian, Joseph juga mengungkap kabar bahwa kondisi Martine Moise belum jelas. Namun setidaknya, Joseph memastikan bahwa keamanan Haiti kini sudah terkendali.
"Situasi keamanan negara sekarang berada di bawah kendali Polisi Nasional Haiti dan Angkatan Bersenjata Haiti," tutur Joseph dalam keterangan resminya, dikutip pada Rabu (7/7). "Demokrasi dan republik akan menang (atas teror mematikan ini)."
Dalam pernyataannya, Joseph mendeskripsikan bahwa penyerangan ini begitu tidak manusiawi dan sangat barbar. Ia juga mengklaim bahwa beberapa penyerang tersebut berbicara dalam bahasa Spanyol.
Kabar duka ini juga disampaikan Kedutaan Besar Haiti di Kanada. "Hati kami selalu menyertai keluarga presiden dan seluruh negeri," tegas mereka, dilansir dari UPI.
Situasi politik di Haiti memang sedang memanas beberapa waktu belakangan. Berbagai protes kerap terjadi belakangan yang menuntut pengunduran diri Moise dari jabatannya sebagai orang nomor satu di Haiti.
Haiti merupakan negara termiskin di Amerika. Negara ini terkena gempa bumi yang begitu buruk pada 2010 silam, namun hingga kini belum bisa kembali pulih terlepas dari besarnya bantuan internasional yang diterima.
Dengan kemiskinan dan kelaparan yang terus meningkat, pemerintahan Moise dituding sudah melakukan korupsi serta tak mampu menyediakan pelayanan mendasar untuk rakyat. Sedangkan dalam aspek penanganan COVID-19, Haiti tengah menanti kiriman vaksin lewat skema COVAX sementara angka kematiannya terus bertambah.
(wk/elva)
