Menko Luhut dan Satgas 'Kode' Perpanjangan PPKM Darurat Usai Hampir 50 Ribu Kasus Baru COVID-19
Twitter/TMCPoldaMetro
Nasional

Indonesia melaporkan 47.899 kasus positif COVID-19 baru pada Selasa (13/7). Situasi ini direspons dengan sinyal perpanjangan PPKM Darurat seperti disampaikan Menkeu Sri Mulyani sebelumnya.

WowKeren - Rekor kasus baru COVID-19 kembali ditorehkan pada Selasa (13/7) kemarin. Kasus baru yang dikonfirmasi sampai 47.899, menjadikan total kumulatif kasus positifnya 2.615.529.

Situasi ini tentu bukan yang diharapkan di jelang berakhirnya PPKM Darurat pada Selasa (20/7) pekan depan. Malah sekarang baik Satuan Tugas Penanganan COVID-19 sampai Koordinator PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan, terus mensinyalkan akan memperpanjang pembatasan mobilitas ketat ini.

Sebagai informasi, whistleblower isu perpanjangan PPKM Darurat adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sedangkan kini Luhut menegaskan bahwa PPKM Darurat akan konsisten diberlakukan selama kasus COVID-19 belum menurun.

"Kami konsisten terhadap PPKM Darurat ini. Selama dalam 3 minggu, kita harus melihat kasus (COVID-19) ini mulai flating dan menurun mulai awal Agustus," tutur Luhut, Selasa (13/7).

Bila kasus mulai berkurang, maka tingkat keterisian rumah sakit juga akan bergerak beriringan. Bila sudah mencapai situasi ini, baru PPKM Darurat akan dicabut dan aktivitas masyarakat bisa dipulihkan bertahap.


Hal senada juga disampaikan Juru Bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito. Wiku menegaskan bahwa perpanjangan PPKM Darurat sangat mungkin dilakukan bila kondisi pandemi memang belum terkendali.

"Pemerintah akan terus melihat efek implementasi di lapangan. Jika kondisi (COVID-19) belum cukup terkendali, maka perpanjangan kebijakan (PPKM Darurat) maupun penerapan kebijakan lain bukanlah hal yang tak mungkin dilakukan," kata Wiku.

Bahkan bukan tidak mungkin PPKM Darurat akan diperluas di wilayah luar Jawa dan Bali. Semua keputusan ini, tegas Wiku, semata demi menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.

"Pemerintah terus-menerus melakukan evaluasi kebijakan berdasarkan perkembangan data epidemiologi yang ada," pungkas Wiku. "Diharapkan kebijakan ini dapat secara signifikan memperbaiki kasus COVID-19 nasional."

Di sisi lain, dari 2,6 juta kasus COVID-19 Indonesia, sebanyak 407.709 di antaranya berstatus kasus aktif. Sebanyak 20.123 kasus sembuh dan 864 kasus meninggal dilaporkan juga pada Selasa (13/7) kemarin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait