Menkes Singapura Bantah Soal Remaja Laki-Laki Meninggal Usai Divaksinasi COVID-19
pexels.com/ Gustavo Fring
Dunia

Menteri Kesehatan (Menkes) Singapura (MOH) baru-baru ini menepis kabar yang menyatakan bahwa ada seorang remaja laki-laki yang meninggal akibat vaksinasi COVID-19. Pihaknya pun memberikan penjelasan yang sebenarnya.

WowKeren - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 hingga saat ini masih terus dilakukan oleh negara-negara di dunia. Hal ini dilakukan agar bisa segera mencapai kekebalan komunitas atau herd immunity dan mengendalikan pandemi.

Meski demikian, sejumlah masyarakat bisa mengalami efek samping setelah melakukan vaksinasi COVID-19. Efek sampingnya pun bermacam-macam, bergantung pada keadaan tubuh masing-masing individu.

Belakangan, tersiar kabar bahwa ada kematian dari anak laki-laki usia 16 tahun di Singapura imbas dari pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Akan tetapi, hal tersebut telah dibantah oleh Menteri Kesehatan Singapura (MOH).

MOH Singapura mengatakan bahwa kematian dari anak laki-laki usia 16 tahun itu sama sekali tidak berkaitan dengan vaksinasi COVID-19. Masyarakat diminta untuk tidak mempercayai dan menyebarkan berita palsu atau hoaks.


Melalui laman resmi Facebooknya, MOH mengatakan bahwa mereka mengetahui berita palsu itu beredar di sosial media seperti Telegram dan WhatsApp yang menampilkan obituari. Adapun berita tersebut memuat spekulasi yang mengarah pada dugaan bahwa seorang remaja meninggal akibat efek samping vaksinasi COVID-19.

MOH menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mempercayai berita tersebut. "Kami mendesak masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak berdasar yang dapat menambah kesedihan keluarga atau menyebabkan kekhawatiran publik yang tidak perlu," bunyi keterangan MOH.

Obituari sendiri merupakan milik dari seorang anak laki-laki berusia 16 tahun yang meninggal pada 10 Juli 2021 lalu. Sebelumnya, MOH melaporkan bahwa ada seorang anak laki-laki berusia 16 tahun menderita serangan jantung ketika dia menjalani sesi angkat berat setelah vaksinasi COVID-19.

Menanggapi berita tersebut, masyarakat berspekulasi bahwa remaja laki-laki itu meninggal akibat vaksinasi COVID-19. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah remaja laki-laki itu meninggal akibat serangan jantung yang dideritanya.

Pihak MOH pun turut mengimbau masyarakat Singapura untuk tidak langsung mempercayai berita terkait dengan kematian akibat vaksinasi COVID-19. Masyarakat diminta untuk memastikan terlebih dahulu berita tersebut. Mereka bisa mengajukan pertanyaan dan mengakses informasi terbaru terkait COVID-19 melalui situs www.moh.gov.sg.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru