Anwar Fuadi berusaha tetap kuat dan tegar setelah kehilangan bertubi-tubi yang dihadapinya selama bulan Juli ini. Seperti diketahui, Anwar kehilangan istri dan putranya yang sama-sama terpapar Covid-19 sebelum meninggal dunia.
- Neressa Prahastiwi
- Rabu, 28 Juli 2021 - 11:45 WIB
WowKeren - Anwar Fuadi harus kehilangan istri sekaligus putranya sekaligus karena Covid-19. Kendati begitu, Anwar sama sekali tidak mempertanyakan takdir Tuhan yang dipercayakan kepadanya tersebut.
"Tidak sama sekali. Saya tau ini ujian buat saya. Apakah saya kuat. Kalo saya lemah, saya bisa collaps, bisa depresi, bisa gila," ujar Anwar dalam vlog yang dibagikan Melaney Ricardo pada Selasa (22/7). "Tapi karena saya percaya dengan takdir, semuanya sudah disuratkan, dari lahir sudah ada catetannya. Kitanya aja yang kaget."
"Tapi sebagai manusia, kita harus kuat. Life must go on. Saya tidak bisa terbenam dalam kesedihan," tambah Anwar. "Sedih luar biasa, tapi tidak bisa menghujat Tuhan. Saya terima, terima kasih. Masih untung tidak diambil semua."
Anwar Fuadi memang tampak tegar dan tidak menangis. Namun kenangan bersama almarhumah sang istri selama 51 tahun bersama membuat Anwar tak bisa pulang ke rumah.
"Saya sengaja belum kembali ke rumah saya, saya tinggal di rumah anak saya yang satu lagi," beber Anwar Fuadi. "Karena terlalu banyak kenangan. Ya namanya manusia, kenangan itu memang susah untuk (dilupakan)."
"Tapi sebagai manusia, kita harus kuat. Cuma butuh waktu. Life must go on, karena apa?" sambungnya. "Tugas di depan ini banyak masih. Anak-anak saya masih banyak, cucu saya 17, cicit saya 1."
Melaney Ricardo kemudian menanyakan kiat berumah tangga langgeng selama 5 dekade kepada Anwar Fuadi. Rupanya niat awal menikah serta kepercayaan adalah hal dasar yang dipegang Anwar untuk selalu setia kepada satu wanita saja.
"Karena niat awal waktu menikah 'Inilah pasangan saya, istri saya, dan semoga saya sampai satu kali saja saya menikah. Saya yakin sekali bisa memeliharanya'," tutur Anwar Fuadi. "Dan dengan penuh kepercayaan dan percaya pada istri saya, dia pun percaya sama saya. Jadi masing-masing saling pengertian."
"Kesalahan-kesalahan kecil, biasa saja. Kadang-kadang berkelahi tapi pada batas-batas tertentu," tegasnya. "Apalagi memukuli istri, pantangan saya. Laki-laki itu tidak boleh memukul perempuan."
Sayangnya Anwar Fuadi belum berhasil mewujudkan keinginan terakhir sang istri. "Pengin kalo habis pandemi, kita kepingin ke luar negeri. Ke mana aja," pungkas Anwar.
(wk/nere)
