Peringati Hari Pengeboman Nagasaki ke-76, Jepang Didesak Aktif Wujudkan Dunia Bebas Nuklir
Dunia

Saat memberikan pidato di Taman Perdamaian, Walikota Nagasaki mengatakan bahwa untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir maka diperlukan komitmen dari para pemimpin dunia.

WowKeren - Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada tahun 1945 silam menjadi bagian dari sejarah kemerdekaan Indonesia. Pada Senin (9/8), Nagasaki memperingati tragedi pengeboman tersebut, 76 tahun sejak kejadian.

Dalam peringatan itu, walikota mendesak pemerintah Jepang untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir. Tomihisa Taue mendesak pemerintah untuk menandatangani dan meratifikasi perjanjian PBB yang melarang senjata nuklir dan bergabung sebagai pengamat dalam pertemuan antar negara.

Taue memuji perjanjian itu yang melarang senjata nuklir sebagai "cakrawala baru" untuk pelucutan nuklir. Ia juga menyatakan kekhawatiran tentang bahaya yang tumbuh oleh adanya perlombaan senjata nuklir antar negara di dunia yang kini sedang berlangsung.


Saat memberikan pidato di Taman Perdamaian Kota, ia mengatakan bahwa untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir maka diperlukan komitmen dari para pemimpin dunia. Mereka harus mau berkomitmen untuk mengurangi persenjataan nuklir serta membangun kepercayaan melalui dialog. "Dan masyarakat sipil harus mendorong mereka ke arah ini," ujarnya.

Desakan Taue ini mengikuti banding serupa yang dibuat oleh Walikota Hiroshima Kazumi Matsui tiga hari yang lalu. Seperti diketahui, pada Perang Dunia II, kota Hiroshima juga hancur luluh oleh bom atom tiga hari sebelum Nagasaki, 6 Agustus.

Melansir Kyodo news, menurut pusat penelitian di Nagasaki University, diperkirakan ada sekitar 13.130 hulu ledak nuklir di seluruh dunia pada Juni. Oleh sebab itu, Taue mendorong masyarakat internasional untuk "berbicara menentang bahaya yang melekat pada senjata nuklir untuk membawa perubahan di dunia."

Sementara itu, Jepang sendiri telah mempertahankan tiga prinsipnya untuk tidak memproduksi, memiliki atau membiarkan senjata nuklir ada di wilayahnya. Namun Negeri Sakura duduk di bawah payung nuklir Amerika Serikat dan menyelenggarakan fasilitas militernya di bawah perjanjian keamanan bilateral selama beberapa dekade.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru