2 Pendaki Tewas Usai Peringati HUT RI di Gunung Bawakaraeng Sulsel
Pixabay/Mufid Majnun
Nasional

Ada sekitar 800 pendaki gunung yang memperingati HUT ke-76 RI di puncak Gunung Bawakaraeng pada Selasa (17/8). Namun sejak Selasa pagi, cuaca sudah mulai tidak bersahabat.

WowKeren - Dua orang pendaki Gunung Bawakaraeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilaporkan tewas setelah melaksanakan upacara HUT ke-76 RI. Menurut Kepala Basarnas Sulsel, Djunaidi, mayat kedua pendaki akan dievakuasi ke Puskesmas Tinggi Moncong untuk proses pemeriksaan dan identifikasi.

"Setelah kami terima laporan adanya pendaki gunung yang meninggal dunia, rescuer yang bertugas untuk standby pengamanan Siaga Merah Putih sudah bergerak menuju ke lokasi kejadian," tutur Djunaidi pada Rabu (18/8).

Sebagai informasi, ada sekitar 800 pendaki gunung dari komunitas pecinta alam dan organisasi kampus serta sekolah yang mengikuti pengibaran bendera Merah Putih di Gunung Bawakaraeng untuk memperingati HUT ke-76 RI pada Selasa (17/8). Namun sejak Selasa pagi, cuaca sudah mulai tidak bersahabat.

Kedua pendaki yang meninggal dunia ini diduga mengalami penurunan suhu tubuh atau hipotermia. Melansir iNews.id, korban meninggal atas nama Stiven, warga Palantikan Gowa, dan Rian yang tinggal di Samata.

Sementara itu, ratusan pendaki lainnya disebut sempat terperangkap badai. Menurut tim SAR, badai terjadi selama dua hari dua malam di puncak gunung.


"Kalau suhu di atas kita tidak ukur, tapi badai itu di atas (Gunung Bawakaraeng) dua hari dua malam. Di atas itu, badai, angin kencang, hujan deras, tenda itu kemasukan air," ungkap epala Operasi SAR Makassar Muhammad Rizal kepada detikcom pada Rabu (18/8).

Menurut Rizal, banyak pendaki yang mengalami hipotermia di Gunung Bawakaraeng. Pihaknya juga telah meminta para pendaki untuk turun usai merayakan HUT RI di puncak gunung, namun hanya sebagian yang turun.

Di sisi lain, pendakian Gunung Bawakaraeng sebenarnya masih ditutup selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Menurut Iis Nurismi selaku Camat Tinggimoncong yang wilayahnya berada di kaki Gunung Bawakaraeng, pihaknya bersama TNI/Polri, ormas, dan relawan telah melakukan penyekatan selama PPKM.

"Ada tiga posko yang harus mereka lalui ketika masuk di Kecamatan Tinggimoncong dan itu semua dijaga secara ketat oleh tim gabungan personil secara bergantian," paparnya dilansir CNN Indonesia.

Iis menjelaskan bahwa kebanyakan masyarakat datang untuk melakukan pendakian di Lembanna atau Gunung Bawakaraeng. Oleh sebab itu, pihaknya benar-benar menjaga ketat posko tersebut sehingga tidak ada warga yang lolos.

Namun ia mengaku masih ada warga yang bisa lolos karena ada beberapa titik untuk sampai ke jalur pendakian. "Kemungkinan memang ada yang lolos karena jalur pendakian terdapat beberapa titik," paparnya.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait