Yunani Bangun Pagar Batas Hingga 40 Km Cegah Migran Afghanistan Masuk
pixabay.com/Ilustrasi/nextvoyage
Dunia

Peristiwa di Afghanistan memicu kekhawatiran di Eropa akan terulangnya krisis pengungsi ketika hampir satu juta orang Timur Tengah melarikan diri menyeberang ke Yunani dari Turki.

WowKeren - Setelah Taliban mengambil alih ibu kota Kabul, penduduk Afghanistan mulai khawatir. Mereka berusaha meninggalkan negara yang tengah kacau tersebut.

Peristiwa di Afghanistan telah memicu kekhawatiran di Uni Eropa akan terulangnya krisis pengungsi yang pernah terjadi pada tahun 2015 silam. Pada waktu itu, hampir satu juta orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah dan sekitarnya menyeberang ke Yunani dari Turki sebelum melakukan perjalanan ke utara ke negara-negara kaya.

Yunani mengatakan bahwa pasukan perbatasan mereka akan terus waspada untuk memastikan negara itu tidak menjadi pintu gerbang Eropa lagi. Athena telah berulang kali meminta pendekatan Eropa bersama untuk mengatasi setiap tantangan baru.

Yunani pada Jumat (20/8) mengatakan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pembangunan pagar sepanjang 40 kilometer di perbatasannya dengan Turki. Negara ini juga telah memiliki sistem pengawasan baru untuk menghentikan kemungkinan pencari suaka yang mencoba mencapai Eropa.


Menteri Perlindungan Warga Michalis Chrisochoidis mengatakan Krisis Afghanistan telah menciptakan kemungkinan arus migran. Chrisochoidis mengatakan perpanjangan pagar sepanjang 12,5 kilometer yang ada telah selesai dalam beberapa hari terakhir. Begitu juga dengan sistem pemantauan elektronik otomatis berteknologi tinggi.

"Kami tidak bisa menunggu, secara pasif, untuk dampak yang mungkin terjadi," kata Chrisochoidis kepada wartawan. "Perbatasan kami akan tetap aman dan tidak dapat diganggu gugat."

Menteri Pertahanan Nikos Panagiotopoulos mengatakan bahwa pihaknay akan terus mengawasi upaya untuk meningkatkan keamanan di perbatasan. "Yunani terus melindungi diri dari segala kemungkinan atau ancaman keamanan yang ada," ujarnya.

Kedatangan migran ke Yunani secara keseluruhan telah melambat sejak 2016, baik itu yang melalui jalur darat atau laut. Itu terjadi ketika Uni Eropa menyetujui kesepakatan dengan Turki untuk membendung arus dengan imbalan dukungan keuangan.

Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah membahas masalah Afghanistan melalui sambungan pada Jumat. Erdogan mengatakan Afghanistan dan Iran yang merupakan rute utama bagi orang Afghanistan ke Turki harus didukung. Sebab jika tidak maka gelombang migrasi baru tidak akan bisa terhindarkan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru