Sudah Dimulai, 'Lomba Mural Dibungkam' Gejayan Memanggil Banyak Yang Dihapus Aparat
AFP
Nasional

Sebelumnya, Gejayan Memanggil mengumumkan mengadakan sebuah lomba bagi para seniman jalanan untuk membuat mural bernada kritikan atas kinerja pemerintah. Lomba itu pun telah berlangsung selama tiga hari.

WowKeren - Pada 23 Agustus lalu, Gejayan Memanggil mengadakan suatu perlombaan yang bertajuk "Lomba Mural dibungkam". Hal ini sebagai bentuk kemirisan atas mural bernada kritikan yang dihapus oleh aparat belakangan ini.

Adapun lomba tersebut telah dimulai, dan diketahui sudah cukup banyak seniman jalanan yang mengikutinya. Panitia "Lomba Mural Dibungkam" pun menyebut bahwa sudah cukup banyak hasil coretan dinding dari peserta yang terkumpul dan dihapus sepanjang perlombaan.

"Yang terkumpul masih direkap," tutur Humas Gejayan Memanggil dalam nama samaran Mimin Muralis kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/8). "Tapi yang dihapus sudah lumayan banyak."

Berdasarkan unggahan Gejayan Memanggil di Instagram, beberapa lokasi mural yang telah dihapus antara lain Malang, Semarang, Tangerang, dan Pemalang. Seperti yang diketahui, penghapusan oleh aparat itu termasuk juga dalam penilaian dewan juri.


Selain itu, ada juga kriteria penilaiannya adalah keberanian konten, menggambarkan semangat perlawanan, diapresiasi rakyat, dan tidak mengandung unsur SARA. Mimin menerangkan bahwa bagi mural yang dihapus oleh aparat akan mendapatkan poin lebih, lantaran dinilai sebagai wujud apresiasi atas suara rakyat yang mengkritisi kebijakan pemerintah.

Lebih lanjut, Mimin mengatakan bahwa mural yang dihapus itu sebagai estetika perlawanan. Kemudian, mural yang dihapus juga dinilai memiliki muatan yang sangat bermakna untuk rakyat hingga perlu disensor negara. Atau paling tidak, selaras dengan tema besar "Lomba Mural Dibungkam".

Selain kecepatan aparat menghapus mural, kata Mimin, lokasi juga termasuk dalam penilaian dewan juri. "Lokasinya terserah, tapi dilihat strategisnya, tempat paling strategis juga memperoleh nilai lebih," terang Mimin.

Mimin menuturkan bahwa lomba yang dimaksudkan untuk menyindir para aparat kepolisian dan pemerintah daerah dinilai kelewat responsif menindak mural-mural itu akan berlangsung hingga 31 Agustus 2021. Panitia juga telah mempersiapkan sejumlah hadiah bagi pemenang lomba.

Adapun hadiah yang akan diberikan mulai dari diekspos oleh akun Gejayan Memanggil, merchandise, hingga dipasarkan dalam berbagai bentuk, seperti desain baju atau paper art. "Karena kami bukan akun buzzer, dan enggak punya uang, jadinya kami hadiahi eksposure bagi pemenang," tandas Mimin.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru