'Ngotot' Ajukan Hak Interpelasi Gubernur DKI Soal Formula E, Gerindra Singgung PON XX Papua
Nasional

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies telah menargetkan bahwa pelaksanaan Formula E bakal digelar pada 2022 mendatang. Belakangan, tersiar kabar mengenai perkembangan hak interpelasi Anies.

WowKeren - Pelaksanaan balap mobil listrik Formula E di Indonesia, tepatnya di DKI Jakarta, hingga saat ini masih belum mendapatkan kepastian akan digelar kapan. Meski demikian, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menegaskan akan menyelenggarakannya pada Juni 2022.

Anies sendiri juga telah mengeluarkan Instruksi Nomor 49 Tahun 2021 tentang Penyelesaian Isu Prioritas Daerah Tahun 2021-2022. Di dalam instruksi ini, Anies juga menyinggung mengenai pelaksanaan mobil balap listrik Formula E.

Hal itu tampaknya mendapatkan dukungan dari Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta yang "ngotot" untuk tetap mengajukan hak interpelasi Anies soal Formula E. Hal ini pun mendapat tanggapan dari anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Syarif yang menyinggung PON XX Papua.

Menurut Syarif, mengenai interpelasi Anies itu telah dibangun sejak satu tahun lalu yang disampaikan oleh PSI. "Kemudian diperkuat LHP BPK, makin kuat dasar pengajuan interpelasi," terang Syarif kepada CNN TV Indonesia, Senin (30/8).


"Ini ada lagi yang sebetulnya lebih dekat, tentang penyelenggaraan PON di Papua," imbuhnya. "Penyelenggaraan PON XX di Papua kita setuju saja, Papua itu Pak Joko Widodo, enggak gaming, harus dilaksanakan di Papua."

Meski demikian, Syarif mengakui bahwa pelaksanaan balap mobil listrik itu memicu potensi kerugian yang ditemukan oleh BPK. Akan tetapi, hal tersebut hanya temua BPK yang bersifat rekomendasi, dan tidak mengharuskan ajang Formula E dibatalkan.

"LHP BPK kan harus ditindaklanjuti, temuan LHP BPK memang iya, kewajiban Pemprov DKI menindaklanjuti supaya tidak terjadi potensinya," tegas Syarif. "Bukan membatalkan Formula E."

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD DKI itu menilai bahwa ajang Formula E juga bisa mendongkrak ekonomi di Jakarta. Kemudian, Syarif juga menegaskan bahwa pertemuan Anies dengan 7 Fraksi bukan merupakan agenda untuk membatalkan interpelasi.

"Ketika ditanya ada interpelasi ya siap saja, itu kan hak, tetapi kami di fraksi bersepakat lebih baik, kita akan mengimbau teman-teman fraksi mengurungkan niat, kalau dari Pak Anies siap akan menjelaskan," tandas Syarif. "Multiefeknya akan kita dapatkan, target-target pertumbuhan ekonomi, itu harus dibangkitkan, tapi bukan mekanisme interpelasi."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait