Korban Pelecehan di KPI Terungkap Ingin Mengungsi ke LPSK, Sempat Terima Ancaman?
Pixabay/Holger Langmaier
Nasional

Muhammad Mualimin selaku pendamping MS menyebut sang korban sempat mengajak untuk mengungsi ke LPSK karena cemas setelah pengakuan tindak asusila yang dialaminya menjadi viral.

WowKeren - Kasus pelecehan seksual yang dialami MS, seorang karyawan di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat terus menjadi sorotan. Kasus ini pun belakangan diinvestigasi oleh banyak pihak sekaligus, seperti kepolisian, KPI, hingga Komnas HAM.

Pendamping MS, Muhammad Mualimin, pun menuturkan kondisi korban setelah rilis pengakuannya itu beredar viral di media sosial. MS ternyata sempat merasa sangat ketakutan dan mengajak untuk mengungsi ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Khawatirnya dia takut sekali itu. Karena dia sudah pengin mengajak saya diantar ke LPSK, untuk mengungsi," jelas Mualimin kepada CNN Indonesia, Jumat (3/9).

Secara spesifik, MS rupanya khawatir bila terungkapnya kejadian ini membuat ada pihak-pihak yang ingin melakukan balas dendam, apalagi karena nama terduga pelaku terungkap jelas dalam rilis yang beredar. "Kemarin dia sempat ketakutan, karena ini kan (dikhawatirkan) ada semacam balas dendam atau tindakan kekerasan yang bakal dia alami atau keluarganya," papar Mualimin.


Namun akhirnya MS urung mencari perlindungan ke LPSK karena didatangi pimpinan KPI Pusat hingga kepolisian. Korban lantas diajak untuk membuat laporan resmi ke polisi, yang terungkap dilakukan pada Kamis (2/9) malam.

Menurut Mualimin, beruntungnya saat ini MS dalam kondisi yang cenderung pulih. Hanya saja memang karena persoalannya kembali menjadi sorotan, begitu juga ada banyak pihak yang menghubunginya, korban jadi merasa tertekan, pusing, dan menutup diri.

Korban pun memberi amanat kepada Mualimin untuk mewakili diri menyampaikan kepada publik soal kondisinya. Dan pada kesempatan tersebut, Mualimin juga mengungkap soal adakah ancaman yang diterima setelah rilis pengakuan tersebut menjadi viral.

Dijelaskan Mualimin, sampai saat ini tidak ada ancaman atau teror lain yang diterima, baik oleh MS maupun keluarganya. Namun Mualimin juga mengingatkan agar seluruh pihak terkait korban berhati-hati karena kasus masih bergulir.

"Kemarin sudah saya minta hati-hati, apakah di media sosial ada ancaman atau pesan-pesan intimidasi. Nah setelah dicek katanya tidak ada (ancaman) di semua lini media yang dia punya," pungkas Mualimin.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait