Thailand Dikabarkan Siap Sambut Turis Asing Tanpa Karantina Mulai Januari 2022
Dunia

Thailand menargetkan pembukaan negara secara penuh untuk turis asing tanpa kewajiban karantina per Januari 2022, dengan diawali program travel bubble bersama negara tetangga.

WowKeren - Thailand menjadi salah satu negara yang sudah berani menerima kedatangan turis asing di tengah pandemi COVID-19, terkhusus di Asia Tenggara yang tengah melonjak akibat varian Delta. Thailand sendiri menyambut para turis ini dengan skema "Sandbox" yang kemudian diikuti dengan pembukaan beberapa wilayah lain.

Dan kini, Kementerian Pariwisata Thailand dikabarkan ingin membuka negaranya secara penuh tanpa kewajiban karantina pada Januari 2022 mendatang. Meski demikian, Kementerian Pariwisata juga menekankan bahwa kebijakan tersebut tergantung pada laju vaksinasi COVID-19 di Negeri Gajah Putih.

Dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Bangkok Post, Phiphat Ratchakitprakarn menjelaskan bahwa pembukaan Thailand secara penuh bergantung pada status kekebalan komunal alias herd immunity. Sedangkan di sisi lain beberapa daerah siap membuka pelan-pelan kepada internasional mulai Oktober 2021 mendatang.

Seperti misalnya Chiang Mai, Chon Buri (Pattaya), dan Prachuap Khiri Khan (Hua Hin) yang dilaporkan siap membuka pintu per 1 Oktober 2021. Ibu Kota Provinsi Phetchaburi juga disebutkan siap membuka diri pada tanggal yang sama, namun pemerintah mendesak dilakukan sejumlah perbaikan keamanan beroperasi. Sedangkan Bangkok, yang juga dijadwalkan di tanggal serupa, memilih menundanya ke November 2021.

Thailand memang tidak main-main dalam upaya memulihkan sektor pariwisata, yang juga menjadi salah satu penggerak utama roda perekonomian negara mereka, meski di tengah "kepungan" wabah COVID-19. Salah satunya dengan memperluas skema 7+7 mulai 15 Oktober ke 25 provinsi.


Skema ini berlaku untuk turis yang sudah menghabiskan 7 hari berwisata di Phuket, Samui, Chiang Mai, Chon Buri, Prachuap Khiri Khan, Phetchaburi, dan Bangkok. Meski demikian, kembali Phiphat menegaskan bahwa provinsi-provinsi tersebut bisa ikut dalam skema 7+7 kalau telah memvaksinasi COVID-19 dengan baik penduduknya.

"Kami akan mengajukan daftar (provinsi 7+7 tersebut) ke Pusat Administrasi Situasi COVID-19," kata Phiphat dalam siaran persnya, dikutip pada Senin (6/9). "Agar mereka bisa mendapatkan cukup vaksin tepat pada waktunya."

"Hanya area yang aman yang bisa dibuka untuk turis domestik per 1 November. Sedangkan turis internasional diupayakan masuk tanpa karantina per Januari, diawali dengan travel bubble bersama beberapa negara tetangga mulai 15 Januari," imbuh Phiphat.

Meski demikian, Phiphat tak menyebutkan negara mana yang akan masuk dalam daftar travel bubble tersebut. Sedang di sisi lain, Thailand terus berusaha menekan angka kasus COVID-19 agar negara mereka juga dihapus dari "daftar merah" negara dikunjungi selama pandemi COVID-19.

"Thailand masih mencatatkan lebih dari 10 ribu kasus per hari dan berujung masuk ke daftar merah di beberapa negara, karena itulah angka turis tahun ini mungkin tidak lebih dari 300 ribu. Tetapi jika Thailand bisa kembali ke daftar negara yang aman bulan ini, ada potensi di Kuartal IV-2021 kita mencatatkan total 1,2 juta turis," tegas Phiphat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru