PBB Peringatkan 97 Persen Populasi Afghanistan Bisa Terjerumus Jurang Kemiskinan
AFP
Dunia

Dalam laporan yang dirilis pada Kamis (9/9), Program Pembangunan PBB (UNDP) menyatakan tingkat kemiskinan bisa meningkat hingga 25 persen sebagai akibat dari kontraksi produk domestik bruto (PDB) riil Afghanistan.

WowKeren - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan sekitar 97 persen populasi Afghanistan kemungkinan akan tenggelam di bawah garis kemiskinan pada pertengahan 2022. Hal tersebut bisa terjadi, kecuali krisis politik dan ekonomi negara itu ditangani.

Dalam laporan yang dirilis pada Kamis (9/9), Program Pembangunan PBB (UNDP) menyatakan tingkat kemiskinan bisa meningkat hingga 25 persen sebagai akibat dari kontraksi produk domestik bruto (PDB) riil Afghanistan. Separuh dari negara Afghanistan disebut telah membutuhkan dukungan kemanusiaan.

"Anda mengalami kejutan anggaran. Anda memiliki kejutan cadangan. Jika cadangan, sekitar $ 9 miliar, harus benar-benar dibekukan ... maka Anda memiliki kejutan perdagangan. Anda mengalami gangguan dalam perdagangan domestik dan internasional," tutur Abdallah Al Dardari selaku perwakilan UNDP di Afghanistan kepada Al Jazeera.

"Biasanya di negara dengan situasi ini, lembaga keuangan internasional seperti IMF (Dana Moneter Internasional), Bank Dunia, dan semua lembaga keuangan bilateral dan multilateral akan berkumpul dengan PBB dan mengusulkan program reformasi ekonomi. Kami tahu ini tidak akan terjadi," lanjutnya.


Diketahui, Afghanistan telah sangat bergantung pada bantuan, bahkan sebelum diambil alih oleh Taliban bulan lalu. Lebih dari sepertiga PDB negara tersebut diambil dari pendanaan asing. Oleh sebab itu, PBB mendesak Taliban untuk mengizinkan pekerja bantuan melakukan pekerjaan mereka.

"Biarkan masyarakat sipil, organisasi masyarakat lokal, mengelola proyek (yang sedang berlangsung). Biarkan mereka menerapkannya. Kami tidak meminta apa-apa. Asal jangan dihalangi," ujar Al Dardari.

Sebelumnya, sejumlah badan bantuan internasional telah memperingatkan "krisis kemanusiaan yang akan datang" di Afghanistan. Badan amal medis Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF) bahkan mengatakan sistem perawatan kesehatan Afghanistan yang rentan menghadapi "potensi keruntuhan".

Sementara itu, PBB telah memperingatkan bahwa 18 juta orang di Afghanistan menghadapi bencana kemanusiaan. Mereka juga memperingatkan Afghanistan akan menghadapi krisis yang banyak dan bercabang.

"Akan ada banyak krisis: perpindahan internal, migrasi, orang-orang yang melarikan diri dari negara itu, orang-orang yang bergabung dengan bisnis gelap," papar Al Dardari. "Saya pikir perdagangan opium akan berkembang, lebih dari sekarang – hanya karena tidak ada pekerjaan lain. Kekerasan dalam rumah tangga juga akan meningkat. Tugas kita adalah turun tangan sekarang."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru