Nadzira Shafa, adik ipar Alvin Faiz mendadak singgung orang yang selalu berputar pada rasa sedihnya sehingga berdampak membenci pihak lain. Lantas apa maksud unggahan Zira tersebut dan ditujukan untuk siapa?
- Marina Larasati
- Rabu, 15 September 2021 - 14:38 WIB
WowKeren - Nadzira Shafa, adik ipar Muhammad Alvin Faiz kembali jadi sorotan berkat unggahannya di Instagram Story. Perempuan 20 tahun itu menyinggung orang-orang yang suka berlindung dari rasa sakit dan akhirnya menyalahkan pihak lain.
Padahal menurut Zira, mereka bisa hidup lebih baik lagi jika mau berusaha melupakan sakit di masa lalunya. Merasa sakit hati dan kecewa terhadap masa lalu pun pernah dialami oleh Zira sendiri.
"Kenapa ya orang-orang selalu berputar pada rasa sedihnya?? Padahal kamu punya pilihan untuk mengambil jalan untuk bahagia," tulisnya, Selasa (14/9).
"Rasa sakit, kehilangan, terlantar, perceraian, ditinggalkan, patah hati semua sudah aku lalui sejak kepergian pertama tahun 2006," lanjutnya. "Benci terhadap keadaan?? Tentu... Tapi itu bukan alasan untuk akhirnya membenci semua orang yang bahagia??"
Zira mengatakan jika itu bukan salah orang yang membenci ataupun yang dibenci. Ia yakin jika semua orang yang pernah merasakan rasa sakit dikhianati atau dikecewakan bisa kembali bangkit jika ada kemauan.
"Apakah itu salah dia?? Atau salah kita?? Bukan salah siapa-siapa," jelas Zira. "Mari berbahagia, seberat apapun luka kalian, inget semua pasti berlalu."
Istri Ameer Azzikra ini pun menuturkan tidak ada salahnya melupakan kenangan pahit di masa lalu untuk bisa menjalani kehidupan masa depan. Tak lupa ia mengigatkan agar lebih baik saling mendoakan daripada membenci.
"Apa salahnya membangun hati untuk saling mendoakan. Dengan hati yang lapang, seindah itu arti doa. Karena membawa kebahagiaan baik untuk diri sendiri atau orang lain," pungkasnya.
Di sisi lain, unggahan Larissa Chou tak kalah mengundang perhatian. Ia seolah membaca unggahan Zira tersebut dan meminta doa untuk selalu dikuatkan.
Larissa mengunggah foto kebersamaannya dengan sang putra, Yusuf, sembari menyelipkan harapan ini. "Cinta mamah. Cepat dewasa yah, mamah mau bersandar boleh?" ucap Larissa, Rabu (15/9).
Perempuan berdarah Tionghoa itu mengisyaratkan bahwa ia hanya memiliki sang putra sebagai tempatnya bersandar, selain Tuhan. Bagi Larissa, Yusuf adalah hidup dan matinya. Tanpa Yusuf, Larissa tak bisa membayangkan seperti apa hidupnya.
(wk/lara)
