Presiden Joe Biden Teken RUU Pendanaan Cegah Penutupan Pemerintah AS
Twitter/POTUS
Dunia

Dalam keterangan di akun media sosial resminya, Biden menyatakan bahwa RUU tersebut mendanai sejumlah kebutuhan kritis. Termasuk respons COVID-19 hingga bantuan bencana.

WowKeren - Presiden Joe Biden menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) pendanaan jangka pendek untuk menghindari tutupnya pemerintah Amerika Serikat (AS). UU sementara tersebut sebelumnya telah disahkan oleh Kongres menjelang tenggat waktu tengah malam.

"Masih banyak yang harus dilakukan," tutur Biden dalam pernyataan pada Kamis (30/9) malam. "Tetapi pengesahan RUU ini mengingatkan kita bahwa kerja bipartisan adalah mungkin dan memberi kita waktu untuk meloloskan pendanaan jangka panjang untuk menjaga pemerintah kita berjalan dan memberikan untuk rakyat Amerika."

Dalam keterangan di akun media sosial resminya, Biden menyatakan bahwa RUU tersebut mendanai sejumlah kebutuhan kritis. Termasuk respons COVID-19 hingga bantuan bencana.


"Malam ini saya menandatangani resolusi berkelanjutan untuk mendanai pemerintah kita hingga Desember," cuit Biden. "Ini mendanai kebutuhan kritis seperti respons COVID-19 kami, penempatan kembali sekutu Afghanistan kami, dan bantuan bencana — dan memberi kami lebih banyak waktu untuk meloloskan dana jangka panjang dan memberikannya kepada rakyat Amerika."

Sebelumnya, Senat memberikan suara 65-35 dan DPR menyumbang suara 254-175 untuk mendukung RUU pendanaan sementara itu. "Penutupan bukanlah sesuatu yang diinginkan siapa pun," kata Ketua DPR Nancy Pelosi.

Pemungutan suara pada Kamis (30/9) tersebut digelar di tengah hari-hari perselisihan politik dan ketidakpastian di Washington, DC, mengenai apakah RUU pendanaan akan disetujui tepat waktu. Urgensi untuk menghindari penutupan federal telah memaksa Partai Demokrat untuk meninggalkan beberapa pengaruh yang mereka miliki pada proposal untuk menaikkan pagu utang. Hal ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan dalam beberapa minggu ke depan atau pemerintah AS mungkin mulai gagal membayar beberapa kewajiban utang.

Adapun RUU pendanaan sementara ini termasuk USD 6,3 miliar untuk membantu pembayaran pengangkutan udara militer AS bulan Agustus dari bandara Kabul dan untuk program pemukiman kembali pengungsi Afghanistan. "Langkah sementara ini mendanai pemerintah hingga 3 Desember sehingga memberi Kongres waktu tambahan," tutur jurnalis Al Jazeera, Heidi Zhou-Castro, melaporkan dari Capitol Hill.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru