Kemenkes Malaysia Setujui Penggunaan Vaksin Pfizer Sebagai Booster Dengan Syarat Ini
pexels.com/Nataliya Vaitkevich/Ilustrasi
Dunia

Banyak negara di dunia yang saat ini tengah mempersiapkan bahkan sudah mulai menyuntikkan dosis ketiga atau booster vaksin COVID-19. Di antaranya adalah Malaysia yang segera menyuntikkan booster kepada masyarakat.

WowKeren - Masing-masing negara saat ini tengah mempersiapkan bahkan sudah ada yang melaksanakan booster atau penyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga. Salah satunya adalah Malaysia.

Pada Jumat (8/10), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Malaysia telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech sebagai suntikan booster. Akan tetapi ada syarat yang harus dipenuhi yakni, booster vaksin Pfizer ini bisa digunakan setelah penyuntikkan dosis kedua dalam kurun waktu enam bulan.

Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah selaku Direktur Jenderal Kesehatan menuturkan bahwa dosis booster vaksin COVID-19 diperuntukkan bagi mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Hal ini diputuskan melalui pertemuan ke-365 dengan Otoritas Pengendalian Obat (DCA) Malyasia sebelumnya.

"Pertemuan tersebut memberikan persetujuan bersyarat unduk dosis booster vaksin COVID-19 Pfizer, Comirnaty Concentrate for Dispersion for Injection (Comirnaty) yang diproduksi oleh Pfizer Manufacturing GmbH, Jerman, setelah setidaknya enam bulan kedua dosis untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas," jelas Hisham dalam sebuah pernyataan.


Lebih lanjut, Hisham menerangkan bahwa vaksin Cominarty adalah yang pertama disetujui sebagai suntikan dosis booster di Malaysia. Sebelumnya, ia mengumumkan bahwa Malaysia telah memberikan persetujuan bersyarat untuk dua varian vaksin baru yang hanya perlu diberikan satu dosis.

Adapun vaksin yang dimaskud oleh Hisham adalah Convidecia Recombinant Novel Coronavirus Vaccine (Adenovirus Type 5 Vector). Vaksin COVID-19 ini diproduksi oleh CanSino Biologics Inc, Tiongkok, dan Janssen COVID-19 Vaccine oleh Johnson&Johnson.

Lalu, Hisham juga mengumumkan bahwa vaksin Comirnaty yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech itu telah disetujui untuk digunakan pada anak berusia 12 tahun ke atas. Dengan begini, diharapkan capaian vaksinasi bisa segera berada pada tahap kekebalan komunal atau herd immunity.

Di sisi lain, saat ini Malaysia juga tengah mengembangkan vaksin COVID-19 lokal. Kini status pengembangan vaksin COVID-19 pertama Malaysia itu berada pada tahap laboratorium atau proof of concept (POC). Hal ini diungkapkan oleh Dewan Rakyat pada Jumat (8/10).

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait