Sepuluh Orang Terluka Akibat Serangan Drone di Bandara Arab Saudi
Dunia

Korban terdiri dari enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan. Lima korban di antaranya mengalami luka ringan dan sisanya belum diketahui.

WowKeren - Sebuah serangan yang melibatkan drone telah menargetkan Bandara King Abdullah. Saudi Press Agency (SPA) melaporkan jika serangan itu terjadi pada Jumat (8/10) malam waktu setempat.

Mengutip juru bicara koalisi yang dipimpin Saudi, SPA melaporkan bahwa proyektil pertama ditembakkan dari drone atau pesawat tak berawak. Akibat serangan ini, jendela fasad bandara hancur dan menyebabkan orang-orang di sekitarnya terluka.

Serangan belum berakhir sampai di situ. Pada hari berikutnya, Sabtu (9/10) pagi, sebuah pesawat tak berawak lainnya berhasil dicegat. Koalisi menyebutkan bahwa pesawat tanpa awak yang kedua ini sarat akan bahan peledak. Namun, pihak koalisi tidak memberikan penjelasan lebih detail terkait drone kedua ini.

Sedikitnya sepuluh orang dilaporkan terluka akibat insiden tersebut. Mereka terdiri dari enam warga Saudi, tiga warga negara Bangladesh dan satu warga Sudan, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters. Lima korban di antaranya mengalami luka ringan sedangkan kondisi yang lainnya masih belum diketahui.


Melansir Al Jazeera, hingga kini belum diketahui siapa dalang di balik serangan tersebut. Kendati demikian, sejumlah serangan terhadap sasaran Saudi diduga dilakukan oleh pasukan Houthi Yaman. Pasukan ini dilaporkan tengah berusaha memerangi koalisi yang dipimpin Saudi, yang berusaha mengembalikan pemerintahan yang digulingkan di sana.

Serangan drone pada Jumat malam bukan yang pertama kalinya terjadi. Pada Rabu (6/10), koalisi berhasil mencegat sebuah pesawat tak berawak yang juga membawa muatan peledak. Serangan yang menargetkan Bandara Abha ini mengakibatkan empat orang pekerja mengalami luka.

Sebelumnya pada akhir Agustus lalu, sebuah serangan bom juga dilaporkan terjadi di bandara yang sama. Akibat serangan pada 31 Agustus itu sebuah pesawat sipil rusak dan delapan orang terluka.

Arab Saudi telah melakukan intervensi dalam perang Yaman atas nama pemerintah yang diakui secara internasional pada tahun 2015. Houthi, yang bersekutu dengan Iran telah acap kali menargetkan Arab Saudi dalam serangan lintas batas mereka. Operasi kian gencar dengan para pemberontak memanfaatkan drone dan rudal untuk upaya ini pada Agustus lalu.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru