Taliban Klaim Hasil Pertemuan dengan AS Positif, Namun Langsung Dapat 'Tekanan' Ini
AFP/Karim Jaafar
Dunia

Taliban sebagai pemerintah Afghanistan perdana menggelar pertemuan tatap muka dengan Amerika Serikat di Doha, Qatar akhir pekan kemarin. Lalu seperti apa hasil pertemuan mereka?

WowKeren - Taliban dan Amerika Serikat akhirnya menggelar pertemuan tatap muka di Doha, Qatar pada Sabtu (9/10) dan Minggu (10/10) kemarin. Namun ternyata tak banyak informasi yang bisa digali terkait pertemuan bersejarah tersebut.

Hanya saja, perwakilan senior Taliban mengklaim pertemuan mereka berjalan "positif". Kini Taliban pun optimis bisa segera menggelar pertemuan dengan perwakilan Uni Eropa sebagai bagian dari upaya mereka untuk mendapat pengakuan internasional.

Hal ini sebagaimana dilaporkan jurnalis Al Jazeera, Natasha Ghoneim, yang meliput dari lokasi pertemuan. Menurut Ghoneim, pihak AS tidak memberikan detail terkait hasil pertemuan mereka, sedangkan delegasi Afghanistan menilai pertemuan tersebut membawa hasil positif.

"Mereka (Taliban) berharap ini bisa membuka jalan untuk pengakuan pemerintah Afghanistan," tutur Ghoneim, dikutip pada Senin (11/10). "Bukan cuma oleh Amerika Serikat tetapi juga komunitas internasional."


Dan pada kesempatan tersebut, perwakilan Afghanistan ternyata sempat melakukan sejumlah diskusi dengan pemerintah Qatar. Tim yang dipimpin Pelaksana Tugas Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mullah Amir Khan Muttaqi, tersebut mengharapkan bantuan finansial.

"Namun konsesi apa yang dicapai untuk bantuan finansial tersebut, atau persetujuan apa yang dibuat, kami tidak tahu," kata Ghoneim. Sikap Taliban ini pun sebagai dampak dari aset senilai USD10 miliar yang dibekukan sebagai bentuk sanksi AS, juga pencabutan bantuan dari lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia.

Meski demikian, delegasi Afghanistan juga ternyata meminta agar AS mencabut sanksi demi mencairkan kembali aset mereka dalam pertemuan tersebut. Uang itu, menurut Afghanistan, akan dipakai untuk membayar pegawai pemerintah dan menyediakan layanan untuk masyarakat di tengah ancaman krisis ekonomi dan kemanusiaan.

Sementara dari pihak AS memang tidak memberi banyak detail. Hanya, dikutip dari Today Online, AS menyebut pertemuan dengan Taliban bersifat jujur dan profesional.

Namun AS menekankan bahwa Taliban masih akan tetap dinilai oleh dunia, bukan hanya dari kata-katanya tetapi juga aksi nyata. Pernyataan resmi AS mengungkap singkat poin-poin yang mereka bahas dalam pertemuan tersebut, seperti tentang keamanan dan terorisme terutama terkait warga AS, warga asing, serta warga Afghanistan itu sendiri. AS juga menekankan pentingnya pemenuhan hak asasi terutama untuk perempuan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru