Ekonomi Korea Utara Kian Suram, Kim Jong Un Desak Pejabatnya Bertindak
Dunia

Para pengamat menilai jika Presiden Korea Utara yang berkuasa saat ini, Kim Jong Un, mungkin tengah menghadapi momen terberat dalam 10 tahun masa kekuasaannya.

WowKeren - Presiden Korea Utara Kim Jong Un telah mendesak para pejabatnya untuk fokus meningkatkan kesejahteraan kehidupan warga negaranya. Media pemerintah mengatakan jika perintah ini datang di tengah situasi ekonomi yang suram.

Kantor berita KCNA melaporkan jika Kim menyampaikan itu saat ia menandai peringatan 76 tahun berdirinya Partai Buruh Korea yang berkuasa pada hari Minggu (10/10). Dalam kesempatan itu, orang nomer satu di Korea Utara tersebut berbicara mengenai kesulitan yang belum pernah dialami negara itu sebelumnya.

Untuk itu, ia menyerukan agar semua pihak bersatu untuk mengembangkan perekonomian negara dalam menghadapi situasi yang kian suram. Peringatan itu digelar dengan pertunjukan seni dan kembang api. Parade militer yang biasanya turut hadir dalam acara semacam itu justru tidak terlihat dalam gelaran pada hari Minggu.

Sementara itu, para pengamat menilai jika Kim mungkin tengah menghadapi momen terberat dalam 10 tahun masa kekuasaannya. Kim gagal memenangkan keringanan sanksi dalam pertemuan puncaknya dengan Presiden AS Donald Trump yang digelar pada 2018 dan 2019 lalu.


Ia juga diketahui telah memutuskan untuk menutup perbatasan Korea Utara ketika pandemi COVID-19 merebak yang mana hal ini lebih jauh memberikan tekanan pada ekonominya. Pekan lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyoroti kondisi Korea Utara yang dilanda banjir dan hujan lebat, menyebutnya menjadi negara yang rawan mengalami ancaman kelaparan.

Kim menegaskan agar para pejabatnya tidak mementingkan perlakuan istimewa. Ia menekankan agar pejabat senantiasa berpikir ulang sebelum bertindak, apakah yang mereka lakukan mendatangkan manfaat bagi rakyat atau justru malah merugikan.

"Harus selalu mempertimbangkan apakah pekerjaan mereka melanggar kepentingan rakyat atau menyebabkan masalah bagi rakyat," kata Kim. Korea Utara sendiri telah mendapat tawaran dari Amerika Serikat untuk memulai pembicaraan.

Namun, Kim masih menolak tawaran untuk memulai kembali dialog tanpa syarat sebelum AS meninggalkan kebijakan bermusuhannya. Ini merupakan istilah Korea Utara yang merujuk pada sanksi dan latihan militer AS-Korea Selatan.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru